Sukses

3 Respons Putri Gus Dur, Yenny Wahid Usai Ketum PKB Cak Imin Mengaku Dikudeta

Putri Presiden ke-4 RI Gus Dur, Yenny Wahid pun angkat bicara soal Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang membantah dirinya mengkhianati Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membantah dirinya mengkhianati Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Cak Imin justru mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta dari posisinya sebagai Ketua Umum PKB.

Putri Presiden ke-4 RI Gus Dur, Yenny Wahid pun angkat bicara. Dia menyatakan, saat ini masyarakat sudah cerdas dan bisa memahami persoalan di masa lalu yang terjadi antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar.

Yenny menegaskan bahwa ayahnya dikudeta oleh Cak Imin di Muktamar PKB di Ancol, Jakarta Utara pada 2008 silam. Yenny pun mengingatkan warga negara Indonesia untuk tetap kritis atau mengkritisi Pemilu 2024, terutama klaim para kandidat.

"Saya berharap semua pihak, terutama warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk bersikap lebih kritis melihat semua sosok yang ada, jangan lihat klaimnya saja, tetapi sepak terjangnya," ujar Yenny Wahid di Jakarta, Selasa 5 September 2023, dikutip dari Antara.

Kudeta terhadap Gus Dur dalam Muktamar PKB Ancol 2008 itu pun menyisakan luka bagi putrinya Yenny Wahid.

Peristiwa ini menyisakan konflik menahun antara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan keluarga mendiang Gus Dur. Bahkan, kata Yenny, sampai Gus Dur mengeluarkan surat serta wasiat yaitu agar untuk mengganti posisi Cak Imin.

"Gus Dur sampai mengeluarkan surat. Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak imin boleh saja mengklaim. Tapi sampai beliau wafat, memang masih berwasiat Cak Imin harus diganti," ujar Yenny.

Berikut sederet respons Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid terkait kudeta yang dilakukan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Nilai Masyarakat Sudah Cerdas dan Pahami Persoalan Masa Lalu

Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid menyatakan, saat ini masyarakat sudah cerdas dan bisa memahami persoalan di masa lalu yang terjadi antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar.

Yenny menegaskan bahwa ayahnya dikudeta oleh Cak Imin di Muktamar PKB Ancol 2008 silam. Dia pun mengingatkan warga negara Indonesia untuk tetap kritis atau mengkritisi Pemilu 2024, terutama klaim para kandidat.

"Saya berharap semua pihak, terutama warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, untuk bersikap lebih kritis melihat semua sosok yang ada, jangan lihat klaimnya saja, tetapi sepak terjangnya," ujar Yenny Wahid di Jakarta, Selasa 5 September 2023, dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan di tahun politik, banyak sekali klaim-klaim sepihak, hingga hasutan dan provokasi. Salah satunya klaim terkait perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang tidak sebanding dengan perolehan suara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Berpegang pada data yang sifatnya faktual, jangan mengklaim, karena semua orang bisa," Yenny.

 

3 dari 4 halaman

2. Masih Terluka Gus Dur Dikudeta, Pastikan Tak Akan Dukung Anies-Cak Imin

Kudeta terhadap Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dalam Muktamar PKB yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara pada 2008 menyisakan luka bagi putrinya Yenny Wahid.

Peristiwa ini menyisakan konflik menahun antara Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan keluarga mendiang Gus Dur.

"Muktamar Ancol kurang apa terang benderangnya. Di situ Gus Dur diganti, di situ Gus Dur dikudeta. Kok Masih klaim menyatakan sebaliknya. Saya rasa publik juga sudah dewasa, bisa lihat banyak kok saksinya yang ikuti proses politik terjadi," ujar Yenny Wahid.

Bahkan, kata Yenny, sampai Gus Dur mengeluarkan surat serta wasiat yaitu agar untuk mengganti posisi Cak Imin.

"Gus Dur sampai mengeluarkan surat. Jadi saya rasa bukti-bukti formal ya menunjukkan bahwa memang telah terjadi pengkudetaan terhadap Gus Dur. Cak imin boleh saja mengklaim. Tapi sampai beliau wafat, memang masih berwasiat Cak Imin harus diganti," ujar Yenny.

Perseteruan antara keluarga Gus Dur dan Cak Imin ini pun mewarnai dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Yenny memastikan tak akan mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 karena telah berpasangan dengan Cak Imin. Sehingga kini hanya tinggal dua pilihan bakal calon presiden yang akan dia dukung, yaitu Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Kami para anak buah Gus Dur, pengikut Gus Dur, ya pilihan politiknya tinggal 2, dan sedang kami olah, kami melakukan proses komunikasi dengan kedua kelompok tersebut, kelompoknya Pak Prabowo dan Pak Ganjar," kata Yenny Wahid.

 

4 dari 4 halaman

3. Ungkap Alasan Sulit Mendukung Cak Imin

Yenny Wahid mengatakan, bahwa keluarga Gus Dur memiliki pilihan politik dan rambu-rambunya sendiri dalam menentukan arah dukungan di Pilpres 2024. Berdasarkan rambu-rambu tersebut, Yenny memastikan bahwa keluarga Gus Dur hanya akan memilih Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

"Posisi saya tidak berubah, keluarga kami menghormati proses demokrasi yang terjadi. Tapi dalam melakukan pilihan politik, kami punya rambu-rambu sendiri yang kami pegang, dan jelas kami posisi kami, kami utarakan berkali-kali, jelas sekarang tinggal 2 pasang calon yang sedang kami pertimbangkan," terang dia.

Ia menjelaskan, alasan dirinya tidak mendukung Bacapres Anies Rasyid Baswedan yang kini telah berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Posisi saya sejak awal bukan rahasia. Jadi sudah jelas sekali, ketika waktu itu Cak Imin masih berkoalisi dengan Pak Prabowo, saya sudah menyatakan secara terbuka posisi kami," ucap dia.

"Akan sulit sekali bagi kami mendukung Cawapres yang bersanding dengan orang yang pernah mengkudeta Gus Dur, sulit posisi kami sulit," jelas Yenny Wahid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.