Sukses

Pengerjaan Saluran Air di Simpang Pondok Pinang Jaksel Bikin Jalanan Macet Parah

Proyek pengerjaan saluran air di simpang Pondok Pinang, Jakarta Selatan tepatnya di depan Halte Bus Transjakarta memakan hampir dua ruas jalan. Akibatnya, kemacetan parah terjadi setiap hari di sekitar kawasan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pengerjaan saluran air simpang Pondok Pinang, Jakarta Selatan (Jaksel) tepatnya di depan Halte Transjakarta menimbulkan kemacetan parah lalu lintas di sekitar lokasi. Proyek tersebut tepatnya dikerjakan di ujung Jalan Ciputat Raya dan bersinggungan dengan Jalan RA Kartini.

Ruas ini merupakan jalan satu arah yang biasanya digunakan oleh pengendara dari arah Tangerang Selatan, Bogor, maupun Lebak Bulus mengarah ke Jakarta.

Rute ini akan bercabang alias terpecah ke beberapa arah jalan. Karena itu, jalan ini menjadi satu-satunya akses bagi pengendara yang ingin melanjutkan perjalanan.

Pertama, bagi pengendara mobil yang ingin menuju Tol JORR bisa belok kiri dan masuk melalui GT Ciputat 2. Kemudian, pengendara bisa tetap berjalan lurus jika ingin menuju Kebayoran Lama.

Selanjutnya, pengendara yang ingin menuju Pondok Indah atau Kampung Rambutan dapat lurus dan langsung berbelok ke kanan.

Terdapat satu lajur sistem satu arah juga di sisi kanan. Biasanya, pengendara datang dari Pamulang atau Lebak Bulus yang ingin masuk ke dalam tol atau berbelok kiri ke Kebayoran Lama.

Jalan Ciputat Raya depan Halte Pondok Pinang sendiri memiliki tiga lajur jalan. Namun, satu lajur harus ditutup dengan seng dan tak dapat dilalui oleh pengendara.

Meski demikian, dua lajur yang tersedia juga tak dapat dimanfaatkan semua. Sebab, seng penutup dan tanda pengerjaan proyek lainnya cukup memakan ruas jalan.

Kurang lebih hanya satu setengah lajur yang dapat dapat dimanfaatkan pengendara. Akibatnya, pengendara saling berebut untuk melintas. Macet parah pun menjadi pemandangan lumrah setiap harinya di kawasan ini.

Bunyi klakson pun terdengar bersahut-sahutan, nyaring, dan membuat pusing. Ditambah pula banyak kendaraan berukuran besar seperti bus AKAP yang melintas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menyulitkan Pengguna Bus Transjakarta

Jika melihat aplikasi Google Maps pada Rabu (30/8/2023) pukul 09.30 WIB, ekor kemacetan dari Ciputat sampai Pondok Pinang bisa mencapai 3,8 km, dari Plaza Ciputat Mas sampai gapura Selamat Jalan Kota Tangerang Selatan hingga Halte Transjakarta Pondok Pinang.

Tak hanya kemacetan, pengerjaan saluran air ini juga berdampak kepada akses masuk ke dalam halte. Halte Transjakarta ini berada di sisi kanan jalan sehingga pengguna perlu menyebrang untuk masuk ke dalam.

Zebra cross penyeberangan sudah dipenuhi oleh kendaraan yang berebut jalan. Tak ada pelican crossing atau tombol yang dapat menyallakan lampu merah untuk menyeberang. Hal ini tentunya menyulitkan para pejalan kaki.

Tak hanya itu, jika sudah berhasil menyeberang, pengguna Transjakarta juka perlu berhati-hati. Akses masuk ke dalam halte hanya berupa jalan setapak yang kecil dan tak ramah lansia maupun disabilitas.

Hal ini diakibatkan jalan akses masuk yang biasanya juga ikut digali sehingga hanya menyisakan jalan setapak itu. Meskipun pengerjaan sudah selesai di dekat pintu masuk, jalanan masih belum diperbaiki dan masih berupa tanah.

"Iya ini jalannya kecil. Hati-hati takut kesandung. Pelan-pelan, apalagi malam," kata salah satu petugas Transjakarta.

 

3 dari 4 halaman

Ganggu Pendapatan Warga

Tak berhenti di situ, pengerjaan saluran ini juga berdampak bagi warung sekitar. Agung, penjual mie ayam di seberang halte mengeluh pendapatannya menurun karena proyek tersebut.

"Saya jualan turun 50 persen. Terus gimana? Orang mobil enggak bisa parkir. Orang saya biasanya bikin 15 kilo, (sekarang) bikin enam kilo saja nggak habis," kata Agung kepada merdeka.com di tempatnya.

Agung pun mengaku sudah pusing dengan pengerjaan proyek tak kunjung rampung ini. "Orang tuh sudah stres jadi ngurusin jalan ini," tambahnya.

Bahkan, ia mengaku kerap menutup kedainya karena pusing mendengar klakson dari pengendara motor.

"Bukan main. Aku kalau sudah sore, sudah capek, tutup saja sudah," ucapnya.

Istrinya pun menimpali. Biasanya, ketika jam makan siang, kedai makanannya ini selalu ramai oleh karyawan perkantoran sekitar. Namun, karena tak ada jalan akibat galian ini lah warungnya sepi.

"Lagi sepi. Kalau makan siang nggak ada orang. Biasanya kantoran ini ini. Lah sini ditutup kayak gini, orang mau makan kejebak ini, mau mutar malas," cerita sang istri.

"Jadi ini intinya (jalan) jadi mencarnya di sini. Titiknya di sini. Jadi dari mana-mana kumpulnya di sini," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Pengerjaan Sampai 30 November 2023

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernad Octavianus Pasaribu pun memberi penjelasan.

"Pembangunan saluran air untuk mengatasi genangan di Komplek Perumahan PUPR dan kawasan Pondok Indah," kata Bernad ketika dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (30/8).

Bernad menambahkan, pengerjaan ini dilakukan hingga 30 November 2023 mendatang.

"Waktu pekerjaan dimulai tanggal 10 Mei sampai dengan 30 November 2023. Selama pekerjaan akan terjadi penyempitan satu lajur dengan dimensipekerjaan 10x3 meter secara bertahap sepanjang kurang lebih 1,7 km," jelas Bernad.

Lebih lanjut, Bernad menyebut terdapat jalan pintas bagi yang ingin menuju Kebayoran Lama.

"Kalau dari arah selatan ke utara, arah Ciputat ke Kebayoran Lama, terdapat jalan pintas dari TL Gintung tekuk kiri menuju Rempoa, Jalan Tanah Kusir Raya lanjut menuju ke Kebayoran Lama," jelas Bernad.

"Dari arah timur ke barat, Jalan Kartini Raya menuju Jalan Raya Pondok Indah tidak ada alternatif," sambung Bernad.

Untuk mengatasi kemacetan ini, Bernad menyebut pihaknya telah menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas di sana.

"Melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi dengan penempatan anggota dari Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan sepanjang hari," kata Bernad.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini