Sukses

SMRC: Apabila Pengenalan Berimbang, Ganjar Ungguli Prabowo di Head to Head

Menurut Saiful, dalam simulasi apabila tingkat keterkenalan ketiga bakal calon berimbang, Ganjar tetap unggul atas Prabowo dan Anies Baswedan. Ganjar 38,8 persen, Prabowo 31,6 persen, sementara Anies 21,7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas terbaru terkait tren bakal calon presiden pada Pilpres 2024.

Dalam simulasi efek popularitas head to head pilihan bakal calon presiden di antara yang tahu Ganjar dan Prabowo (Dua Calon), SMRC menyebut apabila pengenalan terhadap kedua bakal calon berimbang, maka Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto. Ganjar mendapatkan perolehan 46,3 persen, sedangkan Prabowo 42,5 persen. 

"Pada kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar mendapatkan 46,3 persen, lebih kompetitif melawan Prabowo 42,5 persen. Sementara yang tidak tahu/tidak menjawab 11,2 persen," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, saat merilisnya hasil surveinya dalam kanal youtube SMRC TV, Rabu (23/8/2023).

Menurut Saiful, dalam simulasi apabila tingkat keterkenalan ketiga bakal calon berimbang, Ganjar tetap unggul atas Prabowo dan Anies Baswedan. Ganjar 38,8 persen, Prabowo 31,6 persen, sementara Anies 21,7 persen. 

"Pada kelompok pemilih yang tahuketiganya, Ganjar 38,8 persen, unggul signifikan dari Prabowo 31,6 persen dan Anies 21,7 persen. Tidak tahu/tidak menjawab 7,9 persen," ujarnya. 

Saiful menyatakan dalam temuan surveinya, pengetahuan terhadap Ganjar meningkatkan elektabilitasnya secara signifkan terhadap Prabowo. Survei SMRC menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview) oleh pewawancara yang terlatih pada 31 Juli – 11 Agustus 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Metodologi Penelitian

Populasi survei adalah WNI yang punya hak pilih dalam pemilu alias mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel basis 3710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional.

Kemudian oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil sehingga jumlah sampel tiap provinsi minimal 100 responden dengan total sampel akhir adalah 5000 responden. Sementara responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 4260 atau 85 persen. Sebanyak 4260 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan jumlah sampel ini secara nasional diperkirakan kurang lebih 1.65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dari hasil Quality Control secara spot check pada 20 persen dari total sampel, tidak ditemukan kesalahan berarti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.