Sukses

Alat LVAD Ternyata Bisa Jadi Terapi Pasien Gagal Jantung, Begini Cara Kerjanya

Sebanyak 75 dokter spesialis Jantung dari berbagai daerah di Indonesia, mengikuti symposium mini terkait kardiologi, di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Untuk kali ini, penanganan gagal jantung menggunakan alat LVAD.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 75 dokter spesialis Jantung dari berbagai daerah di Indonesia, mengikuti symposium mini terkait kardiologi, di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Untuk kali ini, penanganan gagal jantung menggunakan alat Left Ventricular Assist Device (LVAD).

Dilansir dari Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan gagal jantung terdeteksi sebanyak 15 dari 1.000 penduduk, atau sekitar 4.2 juta penduduk yang menderita penyakit kardiovaskular.

Selain itu, menurut Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019, sebanyak 14.4 persen penyebab kematian di Indonesia terjadi karena penyakit jantung koroner yang berujung pada gagal jantung.

Melihat tingginya prevalensi penyakit jantung, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia terus melakukan upaya pencegahan kasus baru dan pengendalian penyakit dengan tujuan mendorong masyarakat untuk mengubah perilaku jadi lebih sehat melalui Gerakan Masyarakat (GERMAS) serta berupaya mengontrol tingkat keparahan penyakit jantung.

Dilansir dari Yankes, Kemenkes, saat ini diperkirakan terdapat sekitar 64 juta orang yang menderita gagal jantung di seluruh dunia dan angka ini semakin bertambah setiap tahunnya. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan tubuh.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung dan penyakit jantung bawaan. Ketika gagal jantung terjadi, orang yang menderitanya dapat merasakan sesak napas, kelelahan, pembengkakan pada tungkai kaki dan kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Ditangani dengan LVAD

Penanganan penyakit gagal jantung menggunakan alat Left Ventricular Assist Device (LVAD) telah hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. LVAD merupakan perangkat medis yang digunakan untuk membantu kinerja jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

Penambahan dan peningkatan kualitas layanan LVAD ini dilakukan guna meningkatkan taraf hidup penderita gagal jantung dan menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung .

Awalnya, LVAD berfungsi untuk menyokong fungsi pompa jantung selama pasien menunggu ketersediaan donor transplantasi jantung. Namun, dengan adanya teknologi terkini yang menunjang durabilitas jangka panjang, alat ini telah menjadi solusi akhir bagi penderita gagal jantung lanjut, terutama apabila tidak terdapat pilihan untuk transplantasi jantung.

Dikutip dari laman yankes. kemkes, pada prinsipnya, LVAD bekerja sebagai suatu pompa kecil yang dipasang di rongga dada atau rongga perut dan dihubungkan ke jantung menggunakan pipa. Darah akan mengalir dari pipa yang dipasang pada ventrikel kiri jantung ke dalam pompa, untuk selanjutnya dialirkan ke seluruh tubuh melalui pipa yang tersambung ke pembuluh darah aorta pasien.

"Pasien gagal jantung lanjut saat ini di Indonesia hanya bisa mendapatkan perawatan secara paliatif (paliatif treatment) dimana hal ini tidak membawa pasien kemana-mana. Dengan adanya LVAD, kita dapat memberikan harapan hidup dan kualitas hidup yang lebih baik lagi kepada pasien gagal jantung lanjut di Indonesia.” kata dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp. JP, melalui simposium mini terkait kardiologi dengan mengusung tema :  A New Hope for Advanced Heart Failure di Jakarta.

3 dari 3 halaman

Upaya Pencegahan

Adapun tindakan pemasangan LVAD di RS Siloam Kebon Jeruk didukung oleh tim multidisiplin dengan kompetensi internasional serta peralatan medis dan ruang perawatan dengan teknologi terbaru. Prosedur ini juga menerapkan pelayanan komprehensif, termasuk metode minimal invasive surgery hingga terapi pasca pemasangan alat.

Untuk mendukung layanan medis di bidang kardiologi, RS Siloam Kebon Jeruk yang tergabung dalam Siloam Heart Institute Grup RS Siloam menyediakan 11 dokter spesialis jantung dan pembuluh darah serta 6 dokter bedah toraks kardiovaskuler, juga dilengkapi dengan ruang perawatan khusus pasien jantung mulai dari perawatan intensif, perawatan biasa, hingga rehabilitasi medik terkait dengan penyakit jantung.

Selain itu, RS Siloam Kebon Jeruk juga memiliki Klinik Gagal Jantung yang terdedikasi di dalam area rumah sakit. Klinik ini dibuka untuk masyarakat umum untuk melakukan konsultasi tanpa biaya terkait penyakit gagal jantung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini