Sukses

Wakil Ketua KPK Tanggapi Santai soal Karangan Bunga: Terimakasih, Saya Anggap Itu Bukan Teror

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menanggapi santai soal karangan bunga yang dikirimkan ke kediamannya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menanggapi santai soal karangan bunga yang dikirimkan ke kediamannya. Alex mengaku setidaknya ada empat karangan bunga yang terpampang di depan halaman rumahnya.

"Jadi karangan bunga itu ada empat yang dikirimkan kepada saya. Saya pikir terima kasih banget lah," ujar Alex di gedung KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (31/7/2023).

Karangan bunga itu tertulis 'selamat atas keberhasilan anda Alexander Marwata memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.

Alex merasa karangan bunga itu bukan bentuk teror. Alex menduga karangan bunga itu dikirim kepadanya agar lebih semangat memberantas tindak pidana korupsi. Alex malah berterimakasih atas kiriman karangan bunga tersebut.

"Saya anggap itu bukan suatu teror. Saya berterima kasih mendapatkan dukungan karena ucapannya kan selamat atas keberhasilan bapak Alexander Marwata memasuki perkarangan tetangga. Itu kan dukungan kan. Selamat kan tujuannya selamat itu kan dukungan buat upaya-upaya pimpinan yang kebetulan ditunjukkan kepada saya," kata Alex.

Alex mengatakan dirinya tidak ingin berburuk sangka kepada pihak yang mengirimkan karangan bunga tersebut.

"Dan saya tidak menuduh siapa yang mengirimkan. Bisa saja masyarakat yang memang mendukung KPK. Saya tidak menuduh siapa-siapa," kata Alex.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akui Dapat Teror Karangan Bunga

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan dirinya mendapatkan ancaman atau pun teror dalam beberapa hari terakhir. Teror terjadi usai KPK mengungkap adanya tindak pidana suap di Basarnas yang diduga melibatkan Kepala Basarna Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Awalnya Ghufron membahas soal adanya pihak yang sengaja ingin membunuh karakternya dengan menyebut dirinya mengikuti akun porno di media sosial. Usai membahas hal tersebut, Ghufron mengakui juga adanya pihak yang tengah meneror dirinya.

"Akhirnya mohon masyarakat memahami pembunuhan karakter ini terjadi pada hari Jumat malam 28 Juli 2023, ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau terror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WhatsApp mau pun karangan bunga yang dikirim ke rumah-rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ujar Ghufron dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.