Sukses

Tradisi Filosofis, Megawati Minta Anak-Cucu Ziarah Makam ke Nisan Pahlawan Tak Bernama

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengaku punya makna filosofis di balik ziarah kubur saat berkunjung ke Taman Makam Pahlawan bersama anak dan cucunya.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri mengaku punya makna filosofis di balik ziarah kubur saat berkunjung ke Taman Makam Pahlawan bersama anak dan cucunya.

Megawati Soekarnoputri mengaku selalu mengajarkan meminta mereka mencari nisan tanpa nama yang telah menjadi tradisi.

"Anak saya, cucu saya, kalau kami menyekar, saya selalu menyediakan tradisi menyekar, kami suruh bawa keranjang yang bukan untuk keluarga yang kita sekar, bapak saya atau ibu saya. Saya suruh nyari di taman makam pahlawan," kata Megawati saat memberi pidato dalam acara penandatanganan MoU antara BRIN dan TVRI tentang Indonesia Raya Jelajah Sains di Gedung Pusat Produksi Siaran Jakarta, Senin (12/6/2024).

Menurut Megawati, tradisi yang dilakukannya perlu diedukasi oleh TVRI. Tujuannya untuk menginspirasi generasi muda dan memberitahu perjuangan mereka demi kemerdekaan meski hingga ajal namanya tidak diketahui.

"Karena mereka ini berjuang tanpa nama, mereka tidak diketahui namanya, tetapi karena semangat juang untuk merdeka, mereka rela meninggal dan rela jasadnya tidak diketahui orang," tutur Megawati.

Megawati pun meminta para penerus bangsa berkaca bagaimana bisa jasa para pahlawan tersebut dikesampingkan bahkan menolak Pancasila sebagai dasar negara dan memperdebatkan soal NKRI.

Putri Proklamator Bung Karno ini tidak ingin apabila ada warga negara yang sombong mengenai sejarah bangsa dan ideologi yang sudah diperjuangkan. Bahkan, Megawati berani menantang orang-orang tersebut untuk berhadapan jika tak sepaham dengannya.

"Cobalah kamu pikir, ngomong sama dirimu, who am i? Siapa kamu? Siapa saya? Apa baktimu pada negeri ini? Biar secuil gini, tetapi dengan semangat, barang itu jadi," ucap Megawati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BRIN dan TVRI Jalin Kerja Sama, Megawati Minta Karya Mencerdaskan Bangsa

Dalam kesempatan yang sama, Megawati Soekarnoputri juga meminta TVRI dan BRIN menyediakan karya yang mendidik dan mencerdaskan anak bangsa tanpa berpikir soal anggaran ketimbang hasil produksinya. 

"Kayaknya tanpa uang, tanpa dana, sepertinya penelitian tidak bisa dilakukan? Coba, ya, pikir para pendiri bangsa kita. Saya suka mikirnya begini itu kan (mereka berjuang) karena semangat, ya. Duitnya dari mana? Tetapi kok bisa (membawa Indonesia) merdeka?" tanya Megawati.

Megawati mengatakan, sejarah membuktikan Indonesia dengan keterbatasan rakyatnya pada saja bisa penjajahan bisa meraih kemenangan. Walau hanya bermodal bambu runcing.

"Coba pikir, kita saat ini sudah enak-enak, loh. Tetapi jangan sampai, saya selalu bilang, jangan sampai berada terperangkap pada zona nyaman," wanti Megawati.

Karena itu, Ketua Umum PDIP itu meminta BRIN dan TVRI bisa menjalankan tugasnya tanpa melihat kekurangan. Megawati yakin, banyak persoalan yang harus diselesaikan negara, seperti stunting hingga pendidikan anak agar semua anak Indonesia bisa  bersekolah.

"TVRI dan BRIN harus memikirkan persoalan-persoalan tersebut. Jika tidak, sebagai orang Indonesia sudah mengkhianati negeri sendiri," tegas Megawati.

Megawati memastikan, Indonesia memiliki semangat bergotong-royong. Maka dari itu, sesama anak bangsa harus bersama memberikan empati kepada orang-orang yang belum mendapatkan haknya.

"Itu haknya mereka. Haknya rakyat. Pikir coba kalau kata-kata saya ini salah. Kata-kata saya itu selalu mengandung kebenaran bagi bangsa dan negara bukan perorangan," ujar Megawati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.