Sukses

1 Prajurit Gugur, Panglima TNI Evaluasi Mendalam Misi Penyelamatan Pilot Susi Air

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Laksda Julius Widjojono memastikan, evaluasi dari operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Laksda Julius Widjojono memastikan, evaluasi dari operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini dilakukan, pasca Pratu Miftahul dilaporkan tewas dalam operasi terkait.

“Panglima TNI ke depan adalah untuk melakukan evaluasi mendalam berkaitan dengan peristiwa ini,” kata Julius saat jumpa pers, Minggu (16/4/2023).

Julius menambahkan, evaluasi mendalam dimaksud adalah dengan mengukur jenis operasi yang dilakukan. Sebab, Panglima TNI berpesan tiap operasi dilakukan harus berkait. Tujuannya, mengurangi jatuhnya korban.

“Disampaikan Bapak Panglima TNI beberapa waktu yang lalu. Bahwa satu operasi dan operasi lainnya saling berkesinambungan untuk menjaga mengurangi jumlah korban,” urai Julius.

Sejauh ini, Julius memastikan korban jatuh dalam operasi terkait hanya satu jiwa. Terkait informasi luar yang menyebut ada korban jiwa lain hal itu belum dapat dikonfirmasi.

“Saya mohon kepada rekan media untuk mengacu informasi yang kami berikan,” dia menandasi.

Dalam operasi ini diketahui satu prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin. Almarhum dinyatakan tewas usai bertempur melawan KKB di Nduga dalam operasi penyelamatan sandera pilot Susi Air.

"Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIB," Julius menutup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyerangan KKB di Nduga

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KKB, Sabtu (15/4) Pukul 16.30 WIT.

"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KKB tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka. Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut. Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Minggu (16/4/2023).

Dia meminta doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.