Sukses

Tadarus Peradaban, LPOI Cari Solusi Bersama Ancaman Krisis Dunia

Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) bersama Nusantara Cultural Center (NCC) menghelat seremoni dan acara Tadarus Peradaban bersama Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta, Lu Kang.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) bersama Nusantara Cultural Center (NCC) menghelat seremoni dan acara Tadarus Peradaban bersama Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta, Lu Kang.

“Tadarus peradaban dimaksudkan sebagai Strategic Conference yang didedikasikan sebagai wahana untuk memperkokoh persahabatan Indonesia-RRT, sekaligus sebagai forum bersama untuk membangun visi bersama dan Peta Jalan peradaban Dunia yang lebih baik, lebih damai dan lebih maslahat,” kata Lu Kang di Pondok Pesantren Al Tsaqofah Jakarta, seperti dikutip Jumat (14/4/2023).

Senada dengan itu, Ketua Umum LPOI-LPOK Said Aqil Siroj menyampaikan, kebersamaan dan kerjasama Indonesia-Tiongkok memiliki akar sejarah dan ikatan spiritual yang kuat. Menurut dia, hal itu harus diorkestrasi agar mencari solusi atas krisis yang terjadi di dunia.

“Sehingga mampu bersama-sama mencari solusi berbagai ancaman dan krisis yang tengah melanda dunia, sekaligus membangun peta jalan peradaban ekologis (ecological civilization),” ujar Said Aqil.

Said Aqil mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Pemerintah Tiongkok yang melakukan inisiasi Islah (mendamaikan) dan merajut kooperasi antara Saudi Arabia dan Iran. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi orkestrasi mata uang bersama untuk BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan).

“Karena ini menjadi harapan baru bagi Bangsa-Bangsa Asia Afrika. Seperti halnya cita-cita yang dahulu pernah dirintis oleh Presiden Soekarno dalam Konferensi Asia-Afrika,” ujar Said yang juga pengasuh pesantren Al Tsaqofah ini.

Berkaca dari kedua capaian tersebut, Said Aqil berharap, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok juga bisa segera mewujudkan cita-cita pengembangan peradaban yang ekologis yang lebih maju dan lebih baik.

“Kami juga mengusulkan inisiasi Program Bersama terkait dengan pengembangan Solar Cell, Optimalisasi Teknologi Digital berbasis 5G dan Pengembangan Tradisional Medicine,” ujar Said Aqil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donasi dan Beasiswa Santri

Sebagai informasi, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan Donasi dan Beasiswa Santri. Hal ini menjadi komitmen Pemerintah Tiongkok untuk mendukung pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia.

Diketahui, Tadarus Peradaban dihadiri oleh pimpinan sejumlah Ormas Islam di Indonesia, Pimpinan Ormas Keagamaan, Pimpinan Organisasi masyarakat dan juga para santri pondok persantren. Imam Pituduh selaku Ketua Dewan Pembina NCC menyampaikan, saat ini dunia perlu mewujudkan Peradaban Ekologis (Ecological Civilization). Sebab, para bangsa di seluruh dunia sedang bergerak menuju fase ini seiring kerusakan bumi yang ekstrem.

Caranya, lanjut Imam, dengan optimalisasi kekuatan ormas Islam dan keagamaan di Indonesia, jejaring ekosistem serta komunitas. Mereka diyakini mampu menjadi potensi yang dapat dioptimalkan membangun Ecological Civilization, mempercepat pengentasan kemiskinan dan membangun interkoneksi antara Indonesia-Tiongkok dalam pelbagai hal.

“Dalam hal Bisnis, Pendidikan, Sosial dan Budaya, secara terpadu dan berkelanjutan,” tutup pria yang dikenal selaku Sutradara Film Ecoboys ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.