Sukses

Megawati Kasihan Lihat Jokowi: Badannya Makin Kering, Pusing Urus Negara

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku kasihan dengan badan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang semakin kurus.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku kasihan dengan badan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang semakin kurus. Menurut Megawati Soekarnoputri, kondisi ini dikarenakan Jokowi terlalu memikirkan persoalan negara.

Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023). Acara ini dihadiri sejumlah menteri hingga ribuan kepala desa.

"Coba kasihanin dong badannya (Jokowi) kan makin kering ya, makin kurus loh, karena ininya pusing loh, ngurusin negoro. Negoro ini susah loh diurus," kata Megawati saat menyampaikan sambutan, Minggu (19/3/2023).

Adapun Megawati menyampaikan hal ini karena Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang ingin agar pemerintah pusat mengalokasikan 10 persen dana APBN untuk desa.

Dia mempersilahan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Namun, Megawati mengingatkan aspirasi yang disampaikan harus mempertimbangkan kondisi keuangan negara saat ini.

"Kalian itu boleh meminta, karena ini negara bangsa ini milik kalian. Tetapi juga harus mikir, seberapa jauh sih negara kita ini yang namanya dari sisi keuangannya," jelas dia.

Presiden kelima RI itu pun menyarankan Apdesi itu fokus bekerja, ketimbang menuntut pemerintah menambah alokasi untuk desa. Kendati begitu, Megawati memahami bahwa Indonesia adalah negara demokrasi dimana masyarakat bebas berpendapat.

"Kalau kalian hanya bicara mesti dibagi duitnya segini, musti gini. Kerja dulu, ya dong. Sudahlah, ibu sudah mikir prihatin dong," ucap Megawati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Megawati hingga Khofifah Hadiri Acara Hari Desa di GBK

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri hadir dalam acara Hari Desa Nasional di Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/2023). Megawati hadir bersama sejumlah pejabat lainnya pukul 13.00 WIB.

Presiden ke-5 RI itu terlihat mengenakan pakaian serba merah. Megawati menyapa para hadirin di lokasi dengan melambaikan tangan.

Peserta acara Hari Desa Nasional pun menyambut riuh kedatangan Mega hingga berteriak 'i love you'. Mereka terus memotret putri Bung Karno itu.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu nampak duduk di tengah panggung. Di sebelahnya ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Terlihat pula Anggota Komisi I DPR Utut Adianto, Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.

 

3 dari 3 halaman

Tiga Tuntutan Kepala Desa

Sebelumnya, tiga tuntutan kepala desa antara lain, meminta 10 persen APBN dialokasikan untuk desa, menolak penundaan pemilihan kepala desa (Pilkades) 2023, dan menetapkan 15 Februari sebagai Hari Desa Nasional.

Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mendukung keinginan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang menginginkan 10 persen APBN dialokasikan untuk dana desa. Dia menilai masa depan Indonesia berada di desa.

"Sa mendukung keinginan para kepala desa 10 persen dari APBN untuk desa. Karena sesungguhnya masa depan Indonesia itu ada di desa. Kalau desa tidak makmur, masyarakat desa akan lari ke kota mencari pekerjaan, maka menjadi beban di perkotaan," Bamsoet dalam Peringatan 9 Tahun UU Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Dia menyampaikan kekayaan alam Indonesia seperti, nikel, batu bara, emas, timah hingga gas berada di desa. Namun, Bamsoet menyayangkan hingga kini masih banyak masyarakat di desa yang masih hidup di garis kemiskinan.

"Timah kita nomor 3 di dunia ada di mana? Ada di desa. Emas kita nomor 6 di dunia? Ada di desa. Dan gas nomor 16 di dunia ada di desa. Semua ada di desa. Pertanyaan kita mengapa masih banyak masyarakat kita di desa yang masih hidup dalam garis kemiskinan," jelasnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi sudah mengalokasikan dana desa untuk membangun desa. Oleh sebab itu, Bamsoet mengajak semua pihak untuk bersama-sama mensejahterakan masyarakat desa.

"Itulah PR kita bersama. Presiden Jokowi sudah mengambil langkah besar mengalokasikan dana desa untuk membangun desa. Memang masih jauh dari harapan, tapi ini adalah langkah yang patut kita apresiasi," ujar Bamsoet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati Soekarnoputri

  • Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode  23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.
    Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia ke 5 periode 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004.

    Megawati

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi