Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok, Sabtu 4 Februari 2023, langit pagi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi berawan.
Siang harinya, cuaca seluruh wilayah Jakarta diprakirakan berawan dan cerah berawan, malamnya cerah berawan, tetapi dini hari sebagian hujan berintensitas ringan, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakut dan Kepulauan Seribu pada dini hari," kata BMKG.
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat, pada sepanjang harinya diprediksi berawan. Berbeda, Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat, siang hari diprakirakan hujan ringan, malamnya kembali berawan.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga menjelang malam hari di sebagian wilayah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur," terang BMKG.
Untuk wilayah Kota Tangerang, Banten, sepanjang harinya juga diprediksi berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Pusat |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Utara |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Depok |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kota Bogor |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
BMKG telah mengumumkan prakiraan cuaca hari ini, di laman resminya bmkg.go.id. Sejumlah daerah diprediksi akan terjadi hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan lebat. Berikut prakiraan cuaca BMKG di sejumlah kota di Tanah Air.
Imbauan BMKG Terkait Perubahan Iklim
Sebelumnya, lapisan salju abadi yang ada di Puncak Jaya Wijaya Gunung Cartenz Papua terancam hilang setelah luasannya mengalami penyusutan yang signifikan.
Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem akibat pemanasan global yang terjadi di dunia beberapa tahun terakhir. Sehingga, tumpukan salju abadi terus mengalami penyusutan.
Dirangkum dari berbagai sumber, keberadaan salju abadi yang ada di puncak gunung Jaya Wijaya ini diprediksi akan hilang dalam kurun waktu 5-6 tahun mendatang.
Peneliti BMKG memantau kondisi salju abadi di puncak gunung wilayah Papua. Hasil dari penelitian tersebut hasilnya mengejutkan, bahwa usia es tersebut tak akan lama lagi.
Diperkirakan sekitar 5-6 tahun salju abadi akan punah dari gunung Papua, setiap tahunnya luas es yang menyusut diperkirakan 10 kali lipat luas lapangan sepak bola Amerika.
Tidak hanya terpengaruh dari elnino dan lanina di Indonesia, kondisi tersebut diperparah oleh tingginya 0 derajat pada atmosfer sehingga pembentukan hujan salju pembentuk es semakin sulit terjadi.
Advertisement
Menyusut
Fungsi dari lapisan es abadi di Indonesia yaitu sama dengan yang di kutub utara, yakni sebagai penyeimbang dan termometer bumi serta dapat menjadi reflektor matahari.
Sementara itu, lapisan es juga dapat menyimpan dan pelumpuh bakteri, virus penyebab penyakit berbahaya. Penyusutan tersebut terdeteksi mulai tahun 2010, peneliti dari BMKG melakukan pemasangan guna memantau keberadaan salju abadi.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan, akibat pemanasan global yang terjadi tumpukan salju abadi berkurang sekitar 23,3 meter.
Diprediksi, tahun 2026 mendatang Indonesia akan kehilangan salju abadi yang hanya bisa dijumpai di puncak gunung Jaya Wijaya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.