Sukses

7 Fakta Terkait Temuan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Keracunan

Temuan satu keluarga tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di kediamannya di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat sempat membuat geger warga sekitar.

Liputan6.com, Jakarta - Temuan satu keluarga tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di kediamannya di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat sempat membuat geger warga sekitar.

Satu keluarga tersebut terdiri dari suami MDS (34), istri YN (32) dan satu anak NRN (8). Ketiganya ditemukan tak sadarkan diri bersama dua orang lainnya berinisial RAN (20) dan Mr X.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh para korban. Dugaan sementara seluruh korban mengalami keracunan.

"Kalau keluar busa itu hanya tiga orang, yang dua itu di ruang tamu, yang satu ibunya di kamar belakang," kata Kapolsek Bantargebang Kompol Samsono di lokasi, Kamis 12 Januari 2023.

Guna menyelidiki penyebabnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi membawa 13 sampel.

"Ada 13 sampel yang dibawa. Di antaranya feses, muntahan, air putih, air kopi," kata Kepala seksi Dinkes Kota Bekasi Bidang Lingkungan Dudung Wahid.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat ada tiga orang.

"Semalam kembali satu pasien meninggal sekitar jam sembilan malam, perempuan dewasa. Jadi sudah tiga orang yang meninggal," kata Penanggungjawab Bagian Hukum dan Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni Jaya saat dikonfirmasi, Jumat 13 Januari 2023.

Menurut dia, korban pertama, RAN (20) meninggal dunia saat perjalanan ke RSUD. Sedangkan korban kedua diketahui berinisial MR (19), meninggal dunia tak lama setelah dirawat.

"Korban terakhir yang meninggal dunia merupakan pasien wanita yang disebutkan berinisial AM (35)," ucap Sandy.

Berikut sederet fakta terkait temuan satu keluarga di Bekasi tergeletak dengan mulut berbusa dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Ditemukan Warga

Warga RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, digegerkan dengan temuan satu keluarga tergeletak dengan kondisi mulut berbusa.

Satu keluarga tersebut terdiri dari suami MDS (34), istri YN (32) dan satu anak NRN (8). Ketiganya ditemukan tak sadarkan diri bersama dua orang lainnya berinisial RAN (20) dan Mr X.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh para korban. Dugaan sementara seluruh korban mengalami keracunan.

"Kalau keluar busa itu hanya tiga orang, yang dua itu di ruang tamu, yang satu ibunya di kamar belakang," kata Kapolsek Bantargebang, Kompol Samsono di lokasi, Kamis 12 Januari 2023.

Seluruh korban dilarikan ke RSUD Bantargebang. Namun tak lama setelah dirawat, dua orang dinyatakan meninggal dunia, yakni RAN dan Mr X.

"Informasi saat ini yang meninggal dua orang di rumah sakit," ujar Samsono.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah dua orang yang meninggal dunia merupakan anggota keluarga, lantaran di KK hanya tercantum tiga orang.

"Kita belum bisa memastikan keluarga karena KK nya hanya bertiga, tapi di situ ada lima orang," ungkap Samsono.

 

3 dari 8 halaman

2. Kronologi Kejadian Penemuan Satu Keluarga Tergeletak dengan Mulut Berbusa

Sebanyak lima orang ditemukan tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di sebuah rumah kontrakan di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2023.

Dari kelima orang korban, dua di antaranya meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Bantargebang. Dugaan sementara para korban mengalami keracunan.

Acep (45), warga sekitar mengatakan para korban awalnya ditemukan oleh seorang tetangga sekira pukul 08.30 WIB. Kala itu saksi hendak membangunkan penghuni rumah yang terdiri dari suami, istri, dan seorang anak.

Namun saat pintu dibuka, saksi kaget mendapati ada lima orang yang tergeletak, dengan tiga orang di antaranya mengeluarkan busa dari mulut.

"Jadi mau ngebangunin, pas dibuka pintunya, udah pada terkapar semua, cewek 1, cowok 3, sama anak kecil. Kondisinya udah pada berbusa mulutnya. Kalau anak kecilnya sih gak kenapa-kenapa," ujar Acep di lokasi.

Para korban, kata dia, ditemukan tergeletak di ruang terpisah. Satu orang dtemukan di kamar dan tiga orang lainnya di ruang tamu. Di tubuh para korban juga tidak ditemukan adanya bekas luka.

"Enggak ada luka, cuma berbusa aja. Kalau anak kecilnya ngeluarin kotoran," ucapnya.

Warga pun kemudian menghubungi pihak Puskesmas untuk menolong para korban yang sudah tak sadarkan diri. Para korban kemudian dilarikan ke RSUD Bantargebang menggunakan ambulans.

"Tadi dengar kabar ada yang meninggal dua orang. Katanya juga yang cewek udah sadar, udah minta bubur, jadi udah bisa dimintain keterangan. Kalau anak kecil kan gak jelas," papar Acep.

Menurutnya, satu keluarga yang menjadi korban, baru sekitar dua pekan menempati rumah tersebut. Pasangan suami istri itu sebelumnya dikabarkan tinggal di daerah Cianjur, Jawa Barat.

"Satu keluarga, tapi gak tahu yang dua itu apakah ponakan atau saudara gitu. Yang jelas, yang di situ suami istri sama anaknya. Baru dua minggu tinggal di sini. Suaminya kerja bangunan," ungkap Acep.

Warga sekitar turut menduga para korban mengalami keracunan. Dugaan tersebut berdasarkan informasi yang sempat ditanyakan kepada anak korban.

"Kalau nanya anaknya sih, (habis) minum kopi apa yang lain gitu. Obat-obatan gitu gak ada, cuma ada sisa bungkusan nasi sama kopi," tandas Acep.

 

4 dari 8 halaman

3. Dinkes Bawa 13 Sampel, Diduga Keracunan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi membawa 13 sampel untuk mengungkap penyebab pasti dugaan keracunan yang menimpa lima orang di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Ada 13 sampel yang dibawa. Di antaranya feses, muntahan, air putih, air kopi," kata Kepala seksi Dinkes Kota Bekasi Bidang Lingkungan Dudung Wahid.

Seluruh sampel yang dibawa akan diperiksa untuk mencari tahu apakah benar ada kandungan racun yang menyebabkan para korban tak sadarkan diri dan mengeluarkan busa dari mulut.

Sementara, Kepala Puskesmas Bantargebang, Haja Nurjanah menyampaikan pihaknya langsung bergerak begitu mendapat laporan warga terkait kejadian ini.

"Kader Posyandu melaporkan ke Puskesmas. Saya langsung menginstruksikan untuk segera datang dokter, perawat sama ambulans ke TKP. Begitu polisi datang, langsung dibawa ke UGD RSUD Bantargebang," paparnya.

Dari kelima korban, dua di antaranya dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Bantargebang. Sementara, korban selamat masih dalam pemeriksaan intensif.

Nurjanah mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab para korban tak sadarkan diri hingga mengeluarkan busa.

"Kondisinya mereka berbusa, bukan keracunan, belum, berbusa doang. Kita belum bisa menentukan," ucapnya.

 

5 dari 8 halaman

4. Korban Meninggal Dunia Ada Tiga Orang

Jumlah korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, bertambah menjadi tiga orang.

"Semalam kembali satu pasien meninggal sekitar jam sembilan malam, perempuan dewasa. Jadi sudah tiga orang yang meninggal," kata Penanggungjawab Bagian Hukum dan Humas RSUD Bantargebang Sandy Romadoni Jaya saat dikonfirmasi, Jumat 13 Januari 2023.

Menurut dia, korban pertama, RAN (20) meninggal dunia saat perjalanan ke RSUD. Sedangkan korban kedua diketahui berinisial MR (19), meninggal dunia tak lama setelah dirawat.

Korban terakhir yang meninggal dunia, kata dia, merupakan pasien wanita yang disebutkan berinisial AM (35). Seluruh korban meninggal sudah dibawa oleh pihak kepolisian ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Sandy mengaku, pihaknya belum dapat memastikan penyebab dugaan keracunan yang menimpa para korban. Hal tersebut nantinya akan disampaikan pihak kepolisian selaku yang berwenang.

"Nanti untuk hasilnya biarlah pihak berwajib yang menyampaikan. Yang jelas pasien kemarin yang kami tangani itu indikasinya keracunan. Cuma tetap nanti hasil lab yang akan menyatakan kepastiannya seperti apa," ucap dia.

 

6 dari 8 halaman

5. Dua Pasien Mulai Membaik

Sandy menambahkan, saat ini satu pasien dewasa masih dalam perawatan intensif di ruang ICU. Sedangkan satu pasien anak dikabarkan mulai membaik dan sudah dipindahkan ke ruang inap.

Meski demikian, Sandy menyebutkan pasien anak belum bisa diajak berkomunikasi lantaran masih kerap takut dengan orang tak dikenal dan terus menanyakan keberadaan orangtuanya.

"Untuk pasien anak keadaannya sudah sangat membaik, sudah bisa duduk, walaupun mungkin dari segi komunikasi agak sulit, karena terus terang pasien anak ini mencari orangtuanya," jelasnya.

Pihak kepolisian kabarnya juga sudah menemui pihak keluarga korban untuk dimintai keterangan, termasuk identitas para korban yang masih rancu.

"Memang ini ada kendala dari kelurahan, rumah sakit, baik dari pemerintah setempat, karena memang keluarga ini diketahui baru 10 hari, jadi datanya belum sinkron," tandas Sandy.

 

7 dari 8 halaman

6. Polisi Masih Selidiki Dugaan Keracunan

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan keracunan yang menimpa satu keluarga di RT 02 RW 03 Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis 12 Januari 2023.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga yang diterima kepolisian, kelima korban dipastikan terdiri dari ibu (AM), anak (RA, MR dan NA) serta ipar (MDS). Hal ini sekaligus menegaskan identitas para korban yang sempat simpang siur.

"Korban AM ini memiliki dua orang putra, RA dan MR yang meninggal. Sedangkan satu yang masih dirawat merupakan putrinya juga," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, Sabtu 14 Januari 2023.

Hengki menuturkan, RA dan MR merupakan putra AM dari suami pertama. Usai bercerai, AM menikah lagi dan memiliki anak, yakni NA. Seluruh korban tinggal dalam satu rumah bersama sang ipar, MDS.

"Suami korban saat kejadian tidak ada di rumah berdasarkan keterangan saksi-saksi," ucap Hengki.

Ia menjelaskan, para korban awalnya ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi tergeletak dan mulut mengeluarkan busa. Sebelum kejadian tersebut, warga sempat mendengar suara rintihan dari rumah korban.

Polisi yang tiba kemudian melakukan olah TKP dan memeriksa sedikitnya tujuh orang saksi, termasuk mantan suami korban, pemilik kontrakan dan pemilik warung.

Polisi juga membawa 14 sampel dari lokasi kejadian, untuk diperiksa di lab forensik RS Polri Kramat Jati. Hasil pemeriksaan nantinya akan mengungkap penyebab kematian para korban.

"Kita mengamankan berbagai barang bukti yang tertinggal di TKP. Ada sisa makanan, muntahan, feses, kopi, air mineral, air sumur," ujar Hengki.

 

8 dari 8 halaman

7. Polisi Sebut Korban Sempat Beli Kopi, Kini Cari Suami Korban

Menurut Hengki, sebelum kejadian nahas tersebut, seorang korban sempat membeli kopi di warung dekat rumah. Namun belum bisa dipastikan apakah dugaan keracunan berasal dari kopi.

"Diinformasikan dari (korban) yang masih hidup, malam hari membeli kopi merek suatu produk tertentu di warung. Kita sudah amankan, sedang diperiksa di laboratorium," ungkapnya.

Hengki menyampaikan, polisi juga telah melakukan autopsi terhadap ketiga korban meninggal dunia yang hasilnya masih belum diketahui.

"Sudah dilakukan autopsi dan sudah diserahkan ke pihak keluarga yang datang dari Cianjur," paparnya.

Untuk korban MDS, lanjut Hengki, saat ini masih dirawat di ruang ICU RSUD Bantargebang. Meski kondisinya mulai membaik, namun yang bersangkutan belum bisa dimintai keterangan lantaran masih menunggu proses pemulihan.

"Mudah-mudahan dalam 3-4 hari sudah sehat, baru kita periksa. Termasuk sambil menunggu hasil pemeriksaan lab forensik, terutama setelah dilakukan autopsi," ucap dia.

Sedangkan satu korban lainnya, yakni NA yang masih berusia lima tahun, kondisinya terus membaik dan sudah dipindahkan ke ruang inap.

Saat ini polisi masih terus mendalami kasus ini sambil menunggu hasil lab dan autopsi. Polisi juga mencari keberadaan suami kedua korban untuk dimintai keterangan.

"Kita akan lakukan pemanggilan, kita akan cari karena sampai sekarang Bareskrim belum ada data keberadaan yang bersangkutan ada dimana," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.