Sukses

BMKG: Gempa Susulan Cianjur Diperkirakan Berakhir 4 - 7 Hari ke Depan

Hasil analisis sementara BMKG menunjukkan tren gempa susulan (aftershock) semakin berkurang jumlahnya dan kian mengecil magnitudonya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gempa susulan dari gempa utama M5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan berakhir pada 4-7 hari ke depan.

"Kurang lebih empat hari sampai satu minggu diperkirakan (gempa susulan) akan Insya Allah berakhir," ujar Kepala BMKG Dwikorita dalam jumpa pers update penanganan gempa bumi M5,6 Cianjur, Jawa Barat, yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, 23 November 2022.

Ia menambahkan, hasil analisis sementara menunjukkan tren gempa susulan (aftershock) semakin berkurang jumlahnya dan kian mengecil magnitudonya.

Meskipun demikian, lanjut dia, masyarakat harus tetap waspada mengingat beberapa gempa susulan yang terjadi cukup dangkal atau dekat dengan permukaan, sehingga getarannya dapat dirasakan.

"Tadi siang gempa susulan magnitudo 3, tapi kenapa kuat? Karena jaraknya dekat, hanya 5 kilometer. Perlu diwaspadai, meskipun kekuatannya semakin lemah, tapi kedalaman dangkal. Jadi sangat dekat dengan permukaan," tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Deputi Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi mengatakan hingga pukul 15.00 WIB terjadi gempa susulan sebanyak 171 kali dari gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022.

"Mulai jam 07.00 WIB pagi sampai sore tadi ada tiga kali gempa yang dirasakan, tapi dengan kekuatan rendah," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan pengukuran mikrozonasi untuk melihat kondisi tanah untuk mengetahui daerah mana yang dianggap berbahaya atau tidak.

Ia menyebutkan, beberapa titik yang telah disurvei yakni Cugenang, Panembong, Cilaku, dan Kantor DPD KNP Panembong.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makin Melemah

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan gempa susulan di Cianjur semakin melemah dan frekuensinya berkurang. Menurut dia, hal tersebut menandakan kondisi akan kembali aman.

"Jadi memang tren terjadi peluruhan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," ujar Daryono di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (22/11/2022).

BMKG mencatat terjadi 130 kali gempa susulan hingga pukul 12.00 WIB siang ini. "Kita sudah mencatat 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya M4,2 dan yang terkecil M1,2," ungkapnya.

Melihat tren penurunan frekuensi dan kekuatan gempa susulan yang terjadi terus melemah, hal itu membuat BMKG menjadi lebih tenang.

"Kita cukup tenang karena terjadi fluktuasi data, mesikpun trennya semakin mengecil. Jadi ini adalah besaran magnitudo yang kami plot menjadi diagram, dan ini tampaknya ada tren aktivitas magnitudonya semakin melemah," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kabupaten Cianjur di Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi tektonik yang terjadi di darat, di kedalaman 10 Kilometer, Senin (21/11/2022).

    Gempa Cianjur

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

  • Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
    Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

    cianjur

  • Gempa Bumi