Sukses

Kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal Harga Tiket Candi Borobudur Naik

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, harga tiket tersebut bagi mereka yang ingin naik ke Candi Borobudur.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tarif baru tiket masuk di Candi Borobudur untuk wisawatan domestik sebesar Rp750 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara senilai 100 dolar AS.

Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, harga tiket tersebut bagi mereka yang ingin naik ke Candi Borobudur.

Menurut dia, harus ada pembatasan bagi mereka yang ingin naik ke Candi Borobudur, agar tetap menjaga kondisinya.

"Tiket untuk naik ke candi. Harus ada pembatasan orang naik ke candi. Agar bisa menjaga kondisi candi," tutur Ganjar kepada Liputan6.com, Minggu (5/6/2022).

Menurut Ganjar, aturan pengendalian jumlah pengunjung Candi Borobudur setiap harinya memang dapat mengambil berbagai langkah. Salah satunya lewat kenaikan tarif tiket destinasi wisata.

"Banyak aturan yang bisa dibuat untuk mengendalikan pengunjung, soal transportasi menuju EV, soal pengelolaan lingkungan, event, sampah, bangunan dan tarif," kata Ganjar.

Dia pun menjamin, siapapun tetap bisa menikmati wisata di Candi Borobudur. "Sangat bisa," kata Ganjar.

Sebelumnya, Wisata Candi Borobudur kini semakin mahal. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tarif baru tiket masuk untuk wisawatan domestik sebesar Rp750 ribu, sedangkan wisatawan mancanegara senilai 100 dolar AS.

"Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5.000 rupiah saja," kata Luhut dalam akun Instagramnya, Sabtu, 4 Juni 2022.

Penaikan harga tiket itu diiringi dengan pembatasan jumlah pengunjung Candi Borobudur menjadi hanya 1.200 orang per hari. Kebijakan itu diambil demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara.

Seluruh turis nantinya juga diharuskan menggunakan jasa pemandu tur dari warga lokal di sekitar kawasan Borobudur. Hal itu dilakukan demi menyerap lapangan kerja sekaligus menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap situs candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," tulis Luhut lagi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Protes Warganet

Saat ini, pengelola Candi Borobudur menetapkan tarif tiket masuk ke salah satu destinasi super prioritas tersebut sebesar Rp25 ribu untuk pengunjung anak usia 3--10 tahun dan Rp50 ribu dewasa. Sementara, harga tiket untuk WNA sebesar 25 dolar AS atau sekitar Rp365 ribu per orang dewasa dan 12 dolar AS untuk anak-anak.

Rencana kenaikan harga tiket wisata Borobudur itu menuai lebih banyak protes dari warganet. Mereka meramaikan kolom komentar Instagram Luhut.

"Mahal sekali opung...nego lah utk lokal 50 aja dah mahal bagi kita...," tulis seorang warganet.

"Mahal bgt pak utk wisatawan domistik segitu . Bapak tau kan UMR berapa ? 😂😂😂 mikir2 lah kami kalau ngajak keluarga ke Borobudur," imbuh yang lain. 

3 dari 3 halaman

Pengembangan Mobil Listrik

Di sisi lain, pihaknya kini berencana mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional. Pihaknya akan menerapkan gotong-royong sebagai prinsip dasar pengembangan konsep tersebut.

"Saya kembali menekankan sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme “’single authority agency" sehingga Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas," kata Luhut.

Ia juga mengatakan pemerintah sudah mulai menerapkan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular, di kawasan Candi Borobudur. Salah satunya dengan uji coba penggunaan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata per Sabtu, 4 Juni 2022.

"Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan. Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT, saya rasa akan semakin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan," kata dia.

Seiring itu, dibangun SPKLU Fast Charging yang merupakan SPKLU Green Tourism pertama di Pulau Jawa. Green Tourism merupakan konsep wisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Targetnya di akhir tahun ini semua DPSP bisa mulai menata. Jadi di tahun depan operasional kendaraan bersih dari mobil fosil. Semua saya minta untuk pakai mobil listrik, bus ataupun motor listrik," ujar Luhut, dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.