Sukses

PAN: Pembicaraan Capres-Cawapres Ditentukan Partai Koalisi Indonesia Bersatu

Koalisi Indonesia Bersatu tidak ingin buru-buru menetapkan lantaran tahapan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden masih lama.

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, PAN, PPP belum mau buru-buru menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.

Ketua DPP PAN Saleh Daulay mengatakan, koalisi tidak ingin buru-buru menetapkan lantaran tahapan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden masih lama. Pihaknya fokus untuk membahas formulasi koalisi.

"Kan juga prosesnya masih lama. Pendaftaran capres itu kan masih bulan September 2023. Jadi masih ada waktu yang sangat lama. Kita tidak juga terburu-buru untuk menentukan satu sosok tertentu," ujar Saleh saat dihubungi, Senin (16/5/2022).

Belum genap seminggu koalisi diumumkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Saleh memastikan ketika bertemu dengan Zulhas tidak ada membahas capres-cawapres.

Kendati, Saleh mengakui Kang Emil dan Zulhas memiliki kedekatan. Namun, PAN tidak berarti mendorong Kang Emil untuk menjadi capres dan cawapres.

"Ridwan Kamil itu secara khusus, dia dekat dengan Bang Zul dan PAN, Karena ada banyak kegiatan dan acara-acara PAN yang dihadiri oleh Pak Ridwan Kamil. Tetapi bukan berarti kita sudah membawa calon. Misalnya katankanlah Ridwan Kamil, enggak seperti itu. Sekali lagi bukan seperti itu," jelas anggota Komisi IX DPR RI ini.

Keputusan untuk menetap capres-cawapres juga bukan diambil satu partai saja. Tetapi perlu dibicarakan bersama-sama anggota koalisi lainnya.

"Pembicaraan sosok capres dan cawapres itu kewenangannya nanti ditentukan bersama-sama oleh teman-teman di lintas partai yaitu Golkar, PAN dan PPP," tegas Saleh.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Ketum PAN

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diskusi politik dengannya ketika bertemu di Jakarta, Minggu, 15 Mei 2022.

Zulkifli mengatakan, Ridwan Kamil berdiskusi soal politik. Khususnya, soal Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, PAN, dan PPP.

"Tentu kami pun berdiskusi soal situasi politik dan kebangsaan hari ini. Kang Emil tanya soal Koalisi Indonesia Bersatu yang baru saya bentuk bersama Pak Airlangga dan Pak Suharso minggu lalu," ujar Zulkifli Hasan melalui akun twitternya dikutip Senin (16/5/2022).

Zulkifli menyampaikan fondasi pendirian Koalisi Indonesia Bersatu. Yaitu koalisi yang membawa politik gagasan. Namun, soal diskusi politik lainnya, wakil ketua MPR RI ini tidak menjabarkan lebih lanjut.

"Saya sampaikan fokus koalisi ini adalah membawa politik gagasan. Kami percaya Indonesia akan lebih baik jika kita memiliki gagasan, melakukan terobosan dan menjaga persatuan," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Pertemuan di Rumah Dinas Zulkifli

Pertemuan ini dilakukan di kompleks Widya Chandra, Jakarta. Pertemuan berlangsung sebelum Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang juga anggota koalisi.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengakui Kang Emil memiliki pemikiran yang sesuai dengan partainya. Nama Kang Emil masuk radar PAN untuk diusung sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

"Kang Emil masuk radar PAN untuk Pilpres. Karena Kang Emil memiliki pemikiran sesuai platform PAN, berintegritas, menghargai nilai kemanusiaan, dan kemajemukan, serta memiliki visi membangun Indonesia modern," kata Viva kepada merdeka.com, Minggu, 15 Mei 2022.

Sementara itu, hingga saat ini pihaknya belum menentukan siapa yang akan dipilih. Tetapi dia mengungkapkan partainya akan mendengarkan suara masyarakat terhadap calon yang akan berlaga di Pilpres 2024.

"Nanti akan kita monitor bagaimana kondisi obyektif dan sikap masyarakat terhadap seluruh bakal calon di pilpres 2024," bebernya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.