Sukses

Jokowi Marah Banyak Produk Impor, Jaksa Agung Gelar Operasi Intelijen

Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan seluruh jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung) di seluruh Indonesia untuk menggelar operasi intelijen terkait produk impor.

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin memerintahkan Jaksa Agung Muda Intelijen dan seluruh jajaran Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia untuk menggelar operasi intelijen terkait produk impor.

"Melakukan kegiatan operasi intelijen guna mencari dan menemukan barang-barang atau pun produk luar negeri atau barang impor yang dilabel seolah-olah produk dalam negeri," tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).

Ketut mengatakan, ini menjadi tindak lanjut perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tentunya, Kejagung akan mendukung penuh implementasi dari instruksi tersebut.

"Instruksi ini dikeluarkan dalam rangka mendukung kebijakan Presiden RI untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri," jelas dia.

Untuk itu, lanjut Ketut, seluruh jajaran harus segera merumuskan hingga secepat mungkin melakukan pelaksanaan operasi intelijen tersebut.

"Agar segera melaksanakan dan melaporkan perintah ini secara berjenjang kepada pimpinan satuan kerja," Ketut menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Banyak Produk Impor Diklaim Buatan Dalam Negeri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Jaksa Agung ST Burhanuddin jangan sampai melabel produk impor sebagai buatan dalam negeri. Sebab, tidak jarang Jokowi mendapati di marketplace banyaknya produk impor dicap dalam negeri.

"Saya awasi betul saya minta ke Pak Jaksa Agung jangan sampai barang-barang impor dicap produk dalam negeri karena sering di marketplace ada yang namanya aggregator, nge-capin-capin, heh jangan pikir kita enggak ngerti," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3/2022).

"Saya sudah peringatkan 2 kali, saya enggak mau itu besok hilang, saya enggak mau ini besok hilang, tapi jangan 2 ini saya minta semua ini betul-betul dipantau diawasi," bebernya.

Tidak cuma Jaksa Agung, Jokowi juga minta agar menteri perdagangan, Dirjen bea cukai mengawasi hal itu. Terutama alat-alat kesehatan.

"Diawasi alkes ini kemana si hoo ke provinsi a, oo ke kabupaten b keliatan, oo ke kota c keliatan, oo ke kementerian, sekarang ini gampang sekali lihat-lihatnya," bebernya.

Lebih lanjut, Jokowi pun meminta agar seluruh pihak memanfaatkan e-catalog dan menggunakan barang-barang lokal. Dengan itu, perekonomian dalam negeri bisa meningkat.

"Bodoh sekali kita tidak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita teruskan? Enggak-enggak bisa. Kalau kita beli barang impor, bayangkan bapak ibu kita beri pekerjaan ke negara lain duit kita capital outflow keluar pekerjaan ada di sana bukan di sini, coba kita belokkan semua ke sini," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.