Sukses

Nadiem Makarim Puji Langkah Risma Ajak Mahasiswa Ikut Bantu Pemerintah

Nadiem Makarim memuji langkah Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang mengajak mahasiswa untuk membantu pemerintah melalui program Kampus Merdeka Pejuang Muda.

Liputan6.com, Jakarta Mendikbudristek Nadiem Makarim memuji langkah Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang mengajak mahasiswa untuk membantu pemerintah melalui program Kampus Merdeka Pejuang Muda.

Dia mengungkapkan, program yang membuat mahasiswa harus turun ke daerah pasca bencana, bahkan ke daerah miskin, akan banyak diminati.

"Karena seluruh full cycle daripada pemecahan permasalahan itu ada di dalam proyeknya Kemensos. Mulai dari identifikasi problem-nya ya, melihat apa isu-isu lokal di dalam daerah tersebut. Lalu merekomendasikan suatu rencana," kata Nadiem, Jumat (17/9/2021).

Menurut dia, proyek Risma dalam program tersebut bukan hanya sebatas membantu mendata penerima bantuan sosial, melainkan juga pemberdayaan masyarakat lokal.

"Mahasiswa kita itu akan membangun start up-start up sosial, bukan untuk bisnis. Artinya membangun program untuk lokalitas tersebut," kata Nadiem.

Hal itu turut membangun daya kreativitas dan kolaborasi mahasiswa yang sejalan dengan tujuan pencapaian Profil Pelajar Pancasila.

"Saya langsung bilang ke Bu Risma, saya 100 persen mendukung program ini," kata Nadiem.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Risma

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengatakan, kementeriannya menggandeng Kemendikbudristek untuk mengajak mahasiswa membantu pemerintah.

Adapun nama program tersebut Kampus Merdeka Pejuang Muda.

"Mahasiswa belajar bagaimana memahami tentang bagaimana kondisi masyarakat setempat, apa yang terjadi, kenapa penyebab kemiskinan. Kemudian bagaimana itu bisa terjadi, bagaimana memecahkan masalah di situ," kata Risma dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).

Politikus PDIP ini menuturkan, nantinya para mahasiswa dibekali dana untuk menjalankan program di masyarakat. Juga diajarkan merancang kampanye digital untuk mengatasi masalah yang ada.

Sehingga mahasiswa bisa memetakan masalah, identifikasi dan alternatif solusi, menyusun formulasi untuk solusi yang ada, dan merencanakan sumber daya dan capaiannya, serta pengerahan peran serta elemen masyarakat.

"Lokasinya itu di daerah-daerah pascabencana. Kita tahu saat bencana terjadi seluruh resources di masyarakat habis semua, even itu bencana yang tidak mengakibatkan korban kematian," kata Risma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.