Sukses

Penyebaran Covid-19 Varian Mu Lebih Cepat, Pemerintah Diminta Kembali Perketat Batas Negara

Varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin serta antibodi. Penyintas Covid-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu.

Liputan6.com, Jakarta - Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan, disiplin protokol kesehatan, vaksinasi, serta penerapan tracing, testing, treatment (3T) tetap menjadi solusi efektif untuk mencegah penularan Covid-19 varian Mu. 

Menurut Dicky, protokoler kesehatan tidak cukup hanya 3M, tapi harus 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi.

"Sebetulnya reaksi, respons, atau strateginya tetap sama, yaitu 3T, 5M dan vaksinasi,” kata Dicky Budiman Kamis (9/9/2021).

Menurut dia, Covid-19 varian Mu harus diawasi karena bisa cepat menular. Berdasarkan data yang ia miliki, dalam sembilan bulan varian Mu sudah masuk di 43 negara.

"Itu artinya, pennyebarannya  sangat cepat, ya efektif,” kata Dicky.

Kemudian, dia mengatakan varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin serta antibodi. Penyintas Covid-19 tetap berpotensi terinfeksi varian Mu.

"Terinfeksi Delta, terinfeksi Alpa, ya bisa terinfeksi dengan Mu," kata dia.

Dicky mendukung langkah pemerintah memperketat pintu masuk negara. Menurut dia, bagi warga yang masuk ke Indonesia tidak cukup hanya menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. 

"Tapi karantina efektif selama tujuh hari bagi yang sudah divaksin lengkap dengan vaksin yang efektif misal messenger RNA, kemudian tesnya negatif. Kalau yang belum vaksin lengkap karantina 14 hari, kemudian tesnya negatif,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belajar dari Kasus Masuknya Varian Delta

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menilai varian baru Mu yang kini sudah dideteksi masuk ke beberapa negara harus betul-betul diwaspadai. Indonesia perlu belajar dari kasus varian Delta yang masuk ke Indonesia dari India. 

"Waktu itu warga India ke Indonesia lewat udara tanpa seleksi dan prosedur yang ketat. Oleh sebab itu kasus seperti itu tidak boleh terulang kembali,” ujar Nurhadi.

Menurut Nurhadi, prokes tetap harus menjadi protokol baru dalam kehidupan masyarakat, terutama disiplin mengenakan masker. “Kita berharap pemerintah terus menerus melakukan sosialisasi tentang disiplin prokes, termasuk setelah pandemi ini,” pungkasnya.

Anggota Komisi IX DPR Darul Siska menilai disiplin prokes harus menjadi gaya hidup.

"Aparat pemerintah harus menjadi teladan dan setiap orang harus menjaga dirinya, keluarganya dan lingkungannya, tidak boleh kendor dalam penegakan Prokes,” kata Darul.

Darul berpendapat, kebijakan memperketat orang masuk ke Indonesia harus dilaksanakan secara tegas tanpa pandang bulu.

"Setiap orang masuk ke Indonesia harus diperiksa dan dimonitor secara teliti untuk mencegah masuknya varian2 baru Covid 19,” ujar Darul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.