Sukses

DPR Batalkan Pengadaan Multivitamin Senilai Rp 2 Miliar

Selain pengadaan multivitamin, Sekretariat DPR juga menghentikan pengadaan perangkat kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendengar masukan dari publik, DPR membatalkan pengadaan multivitamin untuk pegawai di lingkungan DPR RI. Anggaran pengadaan multivitamin tersebut mencapai Rp 2 miliar dari APBN.

"Jadi kami memang melakukan pengadaan vitamin pagu anggarannya itu sekitar Rp 2,09 m, dengan menggunakan lelang cepat didapat pemenang dengan angka 1.773.000.000 dan setelah mendengar masukan publik terutama keinginan dari teman-teman wartawan di DPR tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk dibatalkan," ujar Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar di Gedung DPR RI, Kamis (2/9/2021).

Selain pengadaan multivitamin, Sekretariat DPR juga menghentikan pengadaan perangkat kesehatan. Indra mengatakan, salah satunya akan dilakukan revisi untuk kebutuhan lab pelayanan kesehatan DPR.

"Itu termasuk yang kami hentikan juga tapi mungkin salah satunya akan kami revisi karena lab darah di yankes kita saat ini sudah sangat tua dan sering gak bisa dipakai itu mungkin nanti akan kita revisi untuk revitalisasi pernagkat lab di yankes kita yang ada di DPR," ujarnya.

Pengadaan multivitamin itu sudah berjalan dan sudah ada pemenang tender. Indra mengaku akan menerima konsekuensi dari pembatalan tersebut.

"Konsekuensi apa pun akan saya ambil sebagai pengguna anggaran. Yang penting wartawan di DPR vitamin enggak jadi ada kan, saya ikutin. Saya enggak ingin muter-muter, basa-basi tekanan publik, enggak. Teman-teman wartawan di DPR vitamin untuk pamdal, ASN non ASN enggak diadakan saya ikutin dan nanti kita pikirkan kalau ada vitamin dengan sumber yang lain," terang Indra.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan untuk Anggota Dewan

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan, pengadaan multivitamin ditujukan untuk pegawai di lingkungan DPR RI. Bukan untuk anggota DPR.

"Pengadaan ini mungkin untuk masukan kita semua itu multivitamin untuk pegawai di lingkungan Sekjen terdiri atas ASN 1.308 orang kemudian Pamdal 1.486 orang, kemudian untuk petugas kebersihan dan keamanan 718 orang, jumlahnya 4.344 orang," ujar Indra di Gedung DPR Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Indra menjelaskan, paket bentuk vitamin yang totalnya sebanyak 7.856 paket itu rencananya akan diedarkan pada Juli lalu. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPR RI.

"Jadi jumlah keseluruhan paket yang rencananya diadakan kita sebesar 7,856 paket, dan paket ini berbentuk vitamin yang rencananya di bulan Juli lalu untuk mengantisipasi penyebaran covid di lingkungan DPR," ujar Indra.

Ia menegaskan, vitamin tersebut bukan untuk anggota DPR. "Dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan anggota DPR Karna anggota DPR sudah dicover oleh asuransi," ujar Indra.

Pengadaan multivitamin itu diawali banyaknya pegawai DPR yang positif Covid-19. Bulan lalu ada 551 orang yang terpapar, dan hari ini masi ada 27 orang.

"Tapi tentu rencana tadi termasuk persiapan paket untuk isolasi mandiri di wisma DPR di kopo. Jadi saya kira itu gambaran buat teman teman, tadi saya sudah memanggil pejabat pembuat komitmen, kepala biro keuangan, kepala biro umum jam 10 tadi, plus semua prosesnya kita batalkan," ujar Indra.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan pengadaan multivitamin senilai Rp 2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021.

Pengadaan itu tercatat dalam Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) DPR RI. Dikutip dari laman lpse.dpr.go.id, tertulis satuan kerja yang melakukan pengadaan adalah Sekretariat Jenderal DPR RI.

Nilai pagu paket pengadaan multivitamin itu nilainya Rp2.096.080.000,00. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955,00.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.