Sukses

Kementan Apresiasi Support PHLN untuk Pembangunan Pertanian

Mentan SYL juga menyerukan kepada seluruh jajarannya agar selalu mendukung program-program utama Kementan tanpa terkecuali PHLN.

Liputan6.com, Jakarta Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) menjadi salah satu andalan Kementerian Pertanian khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam mensupport kegiatan pembangunan pertanian, terutama di saat masa pandemi Covid-19 ini.

Seperti diketahui, alokasi APBN tahun 2020 betul-betul tergerus dan PHLN bisa membantu menyelamatkan cadangan energi dalam menjalankan tupoksi BPPSDMP.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, bekerja di sektor pertanian menjadi pilihan utama masyarakat pada masa pandemi Covid-19. Bahkan, sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja terbesar 38,2 juta jiwa atau 29,76 persen dari total penduduk bekerja yang sebanyak 128,4 juta orang.

"Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif selama pandemi Covid-19 dan secara keseluruhan sektor pertanian tumbuh menjadi 1,75%. Kontribusi pertanian dalam PDB juga tumbuh positif dan naik secara signifikan, sedangkan sektor yang lain relatif turun," ungkap Mentan SYL.

Mentan SYL juga menyerukan kepada seluruh jajarannya agar selalu mendukung program-program utama Kementan tanpa terkecuali PHLN.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengutarakan pada Workshop Penelaahan AWPB Kegiatan PHLN pada Rabu (21/4/2021) di Depok, bahwa BPPSDMP memiliki empat kegiatan PHLN yang mendukung program-program utama Kementerian Pertanian, diantaranya READSI, IPDMIP, SIMURP dan YESS.

Kesemuanya bertujuan mensejahterakan dan meningkatkan pendapatan petani. PHLN juga menjadi tumpuan harapan di saat pandemi. Bahkan pada tahun 2020 serapan PHLN meningkat secara tajam di atas 90%. Di tahun 2021 harus lebih ditingkatkan lagi dan melakukan akselerasi dari semua kegiatan.

"Akselerasi adalah kata kunci dan untuk tahun 2021 serapan PHLN dan target harus di atas 90%. Seluruh kegiatan harus dilakukan dengan secepat-cepatnya dan seluruh manajemen PHLN harus bekerja lebih giat lagi," tegas Dedi.

Dedi menambahkan komunikasi dan komitmen dengan Kementerian/Lembaga juga harus dijaga dan di support habis agar kegiatan-kegiatan PHLN berjalan dengan baik. "Jangan lupa setelah kegiatan selesai seluruh administrasi harus segera dipertanggungjawabkan," terang Dedi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Harus Dicapai

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Imam Mujahidin Fahmid selaku Narasumber juga menyampaikan amanah dari Mentan bahwa bekerja harus cepat, cermat dan akurat. Cermat dalam mempertanggung jawaban semua kegiatan dan kerja cepat dengan akselerasi.

"Apa yang sudah ditargetkan harus dicapai, akurat harus tepat dan pas serta metodologi dan target harus tercapai dan tepat sasaran," tutupnya.

Selain Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan, kegiatan tersebut juga dihadiri Sekretaris BPPSDMP, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, perwakilan Biro KLN dan para manajer beserta jajarannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.