Sukses

Komisi III DPR: Teror Beruntun, Sinyal Darurat Polri, BNPT dan BIN

Herman menyebut polisi di Mabes Polri telah sigap melumpuhkan teroris yang beraksi di sana.

Liputan6.com, Jakarta Komisi III DPR RI mengecam aksi terorisme yang terjadi Mabes Polri. Ketua Komisi III Herman Herry mendesak Polri mengusut tuntas jaringan teroris yang meneror gereja Makssar hingga Mabes.

"Saya mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas jaringan terorisme di Indonesia,” kata Herman pada wartawan, Rabu (31/3/2021).

Herman menyebut polisi di Mabes telah sigap melumpuhkan teroris yang beraksi di sana. 

"Pertama, saya apresiasi aksi sigap para petugas pengamanan di Mabes Polri yang langsung menindak pelaku dengan sigap. Dari video yang beredar, pelaku telah melakukan ancaman kepada petugas dengan menodong pistol. Sehingga, petugas pengamanan telah melakukan tindakan yang terukur untuk mencegah eskalasi aksi teror tersebut,” ucap dia.

Namun, ia mengingatkan masih banyaknya teror  merupakan alarm bahaya bagi Polri hingga BIN. 

"Tetapi hal ini juga menjadi sinyal darurat bagi Polri, BNPT, dan BIN mengingat 2 aksi teror telah terjadi secara beruntun selama seminggu terakhir. Penangkapan yang dilakukan oleh terduga teroris beberapa waktu belakangan ini ternyata belum bisa efektif dalam membenam potensi aksi teror,” ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perkuat Fungsi Intelijen

Politikus PDIP itu meminta BNPT memperkuat intelijen untuk mencegah dan mendeteksi rencana para teroris.

"Saya sebagai Ketua Komisi III meminta kepada Polri dan BNPT sebagai mitra kami untuk memperkuat fungsi intelejen dalam mendeteksi kejadian serupa dikemudian hari. Kejar dan tangkap pelaku teror ini hingga akarnya,” ucapnya.

"Saya mendorong Polri untuk memperkuat fungsi pengamanan di tengah masyarakat apalagi warga akan mempersiapkan hari raya paskah dan bulan puasa di bulan ini,” pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.