Sukses

Ma'ruf Amin Akui Masih Sulit Ciptakan Lingkungan Inkluasi Demi Kesetaraan Bagi Disabilitas

Ma'ruf Amin juga menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendukung secara optimal program-program inklusi bagi penyandang disabilitas

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengamini, sulit membangun masyarakat inklusi yang menjunjung keterbukaan, keramahan, saling menghargai dan merangkul perbedaan.

Menurut dia, masyarakat inklusi bertujuan untuk membuka kesempatan bagi seluruh komponen bangsa termasuk penyandang disabilitas.

"Masih ada kesulitan dirasakan penyandang disabilitas. Hal ini dapat menghambat perwujudan kesamaan hak dan kesempatan menuju kehidupan tanpa diskriminasi," kata Ma'ruf dalam Acara Dialog Indonesia Inklusi sekaligus Penutupan Temu Inklusi Nasional Ke-4 Tahun 2020 secara daring, Kamis (14/01/2021).

Ma'ruf juga menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mendukung secara optimal program-program inklusi bagi penyandang disabilitas. Tujuannya, agar tercipta kelompok disabilitas yang mampu melahirkan karya sesuai bidang dan keahliannya.

"Kualitas sumber daya manusia (SDM) penyandang disabilitas terus ditingkatkan, sehingga mampu berpartisipasi dan berkarya pada semua bidang yang setara dengan seluruh warga negara Indonesia," harap dia.

Sebagai informasi, komitmen pemerintah untuk meningkatan kualitas SDM penyandang disabilitas terkait dengan arah kebijakan pembangunan Indonesia tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Tujuannya untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembangunan Manusia

Dalam mencapai tujuan tersebut, kebijakan pembangunan manusia salah satunya untuk pemenuhan pelayanan dasar dan perlindungan sosial sepanjang hayat bagi semua.

"Peningkatan produktivitas dan daya saing angkatan kerja dengan pendekatan siklus hidup dan bersifat inklusi, termasuk memperhatikan kebutuhan penduduk usia lanjut maupun penduduk penyandang disabilitas," ujar Wapres Ma'ruf. 

Mengacu pada data Susenas 2018 di BPS, Data Riskesdas 2018 di Kemenkes, dan data Kemensos 2021 yang dihimpun melalui Sistem Informasi Manajemen Penyandang Disabilitas (SIMPD), hingga tanggal 13 Januari 2021, jumlah penyandang disabilitas yang terdata sejumlah 209.604 individu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.