Sukses

Kagama: UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi Agar Naik Kelas

Menurut Yualita, penting bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi yang ada agar bisa bertahan dan syukur-syukur naik kelas.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi nasional mengalami masa-masa sulit. Dampak ekonominya juga luar biasa, pengangguran terus bertambah karena dunia bisnis yang banyak yang gulung tikar.

"Jutaan orang alami PHK. Dunia usaha juga alami masa-masa sulit," ujar Bendahara Umum PP Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Yualita Widyadhari dalam Webinar Kagama Yuk Motret (KYM) bertajuk Fotografi untuk UMKM, Tips dan Trik Foto Produk, Sabtu (7/11/2020).

Acara KYM seri ke-6 ini digelar oleh PP Kagama dan diikuti oleh para pelaku UMKM dan fotografer penghobi foto produk.

Yualita menyebut, Indonesia merupakan negara yang didominasi oleh UMKM dari sisi jumlah pelaku usaha. Untuk itu, penataan ekonomi pada saat dan pasca pandemi sangat bergantung pada keberhasilan pemerintah dan masyarakat membangkitkan UMKM.

"Berdasarkan jumlah unit usaha UMKM berkontribusi sebanyak lebih dari 99%. Berdasar jumlah tenaga kerja, UMKM menyerap 97%. Dan berdasar kontribusi terhadap PDB, UMKM menyumbang 61% PDB nasional tahun 2018," kata Yualita.

Alumnus Fakultas Hukum UGM ini mengatakan, Covid-19 sangat berdampak pada UMKM. Data aduan yang masuk ke Kemenkop UKM (Maret-April 2020) sebanyak 1.332 UMKM yang tersebar di 18 provinsi kena dampak negatif akibat penyebaran virus corona.

Rinciannya, 917 UMKM (69%) mengalami penurunan omset penjualan, 119 UMKM (9%) mengalami kesulitan distribusi barang produksi, 179 UMKM (13%) mengalami kesulitan dalam akses terhadap modal usaha, 50 UMKM (4%) mengalami penurunan produksinya secara drastis hingga tidak melanjutkan produksi untuk sementara waktu.

"Dampak Covid-19 secara umum pertama dari sisi supply: UMKM mengalami kesulitan faktor produksi, seperti tenaga kerja (karena PSBB atau protokol kesehatan) dan bahan baku produksi (disrupsi rantai pasok)," ujar Yualita.

Kedua, lanjut dia, pada sisi demand: UMKM mengalami penurunan permintaan konsumen yang khawatir akan penurunan income-nya (usaha tutup, dirumahkan, atau PHK).

"Ketiga, aspek finansial: revenue turun, cash flow turun, tidak mampu bayar utang, penurunan penilaian kredit, kesulitan memperoleh pembiayaan," tegas alumnus Magister Kenotariatan UI ini

Melihat data-data di atas, kata Yualita, penting bagi pemerintah untuk menjaga ketahanan UMKM mengingat perannya dalam menyerap tenaga kerja dan dalam menghasilkan output PDB cukup signifikan.

"Pemerintah dan masyarakat harus bersatu dan saling bahu-membahu membangun perekonomian yang berpihak pada UMKM. Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), UMKM menjadi prioritas pemulihan dengan alokasi dana sebesar Rp 123,46 triliun," ujar perempuan kelahiran Banjarmasin ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Naik Kelas

Lebih lanjut Yualita menegaskan, Kagama sebagai bagian dari masyarakat memiliki program kerja berupa pemberdayaan dari alumni, oleh alumni, dan untuk masyarakat. Khususnya bagi mereka yang berminat atau sedang menjalani bisnis dapat mengikuti program Kagama Inkubasi Bisnis (KIB).

"Diharapkan program kerja ini dapat memberdayakan dan memfasilitasi alumni agar usahanya dapat berkembang dan naik kelas," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) ini.

"Poin penting yang perlu digaris bawahi di sini pada aspek teknologi: UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital sulit bertahan di tengah pandemi," imbuh dia.

Oleh karena itu, kata Yualita, penting bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi yang ada agar bisa bertahan dan syukur-syukur naik kelas.

"Misalnya dengan meningkatkan kemampuan digital marketing, meningkatkan values dari produk dengan cara memanfaatkan visual yang baik pada produk yang dijual. Dengan cara itu omset bisa naik dan yang pada gilirannya dapat meningkatkan revenue," tuturnya.

Yualita pun mengajak masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.

"Tetap produktif dan yang penting tetap gembira. Salah satu cara menciptakan kegembiraan adalah dengan menyalurkan hobi yg positif seperti hobi fotografi dan tetap produktif khususnya bagi pelaku UMKM," ujarnya.

Pihaknya berharap webinar Kagama Yuk Motret ini dapat berjalan lancar, sukses dan bermanfaat, serta berkelanjutan dan memberikan inspirasi bagi semua kalangan pelaku usaha UMKM dan kalangan yang akan memulai usaha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Kagama