Sukses

6 Catatan Khusus Satgas Covid-19 Terkait Perkembangan Kasus Corona di Tanah Air

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, angka kasus positif Covid-19 di Indonesia lebih besar dari standar yang ditetapkan WHO, yakni 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Kurang lebih 7 bulan sudah warga dunia hidup berdampingan dengan virus Corona Covid-19. Dan terhitung sejak Maret hingga Oktober ini, khususnya di Tanah Air, kasus baru positif terus mengalami lonjakan.

Bahkan dari data yang dihimpun Satgas Covid-19, Selasa (6/10/2020), total pasien terkonfirmasi telah menembus angka 311.176 orang. 

Angka tersebut kini telah membuat angka positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 di Indonesia lebih besar dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.

"Positivity rate atau tingkat positif di bulan September di Indonesia mencapai 16,11 persen atau 3 kali lebih besar dari standar yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 5 persen," jelas Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/11/2020).

Meski melebihi standar WHO untuk kasus positif, Satgas Covid-19 ini mengungkap ada sejumlah daerah tak lagi berada dalam kategori zona merah, terhitung sejak Minggu, 4 Oktober 2020.

"Zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada pekan ini seluruhnya sudah berpindah menjadi zona oranye (risiko sedang)," ungkap Wiku. 

Jatim bahkan dilaporkan menjadi provinsi dengan persentase kesembuhan tertinggi di antara 10 provinsi prioritas. Antara lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Berikut sederet hal yang diungkap oleh Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito terkait perkembangan terkini kasus Corona di Indonesia: 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Angka Positif Lebih Besar dari Standar WHO

Meningkatnya angka kasus positif Covid-19 di Indonesia, kini menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang sangat besar untuk bisa menekan angka positivity rate.

Menurut Wiku, salah satu caranya dengan memperbanyak tes dan melakukan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian. Dia berharap cara ini dapat mencegah penularan virus corona sehingga positivity rate menurun.

"Satgas mengingatkan agar angka-angka ini menjadi bahan evaluasi bagi kita semua," ucapnya.

Dia meminta masyarakat tak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan agar tak terpapar virus corona. Mulai dari, memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

"Jangan sampai kita lengah dan kemudian malah berkontribusi terhadap peningkatan kasus maupun jumlah kematian akibat Covid-19," tutur Wiku.

Selain itu, dia mengingatkan masyaraat untuk segera melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala Covid-19. Wiku memastikan pemerintah memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi para pasien Covid-19 yang dirawat.

"Dengan treatment atau pengobatan yang baik maka angka kesembuhan dapat terus ditingkatkan," kata Wiku.

3 dari 7 halaman

Minta Buruh Patuhi Protokol Kesehatan

Hal lain yang juga menjadi sorotannya terkait aksi unjuk rasa menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh para buruh pada hari ini. 

Saat berdemo, Wiku mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut untuk mencegah potensi penularan virus corona.

"Satgas mengimbau kepada masyarakat yang ingin melaksanakan hak-haknya dalam berdemokrasi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Tetaplah memakai masker serta menjaga jarak," kata Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).

Kendati begitu, dia mengingatkan soal potensi terjadinya klaster penyebaran Covid-19 akibat kegiatan yang memicu kerumunan. Terlebih, sebelumnya klaster industri sudah banyak bermunculan.

"Maka dari itu untuk menghindari, kami imbau agar masyarakat yang berpartisipasi untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan demi keamanan kita semuanya," jelasnya.

Menurut Wiku, hingga kini pihaknya belum berencana menggunakan UU Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dalam merespons aksi buruh. Dia menyerahkan ke pihak kepolisian untuk merespons aksi para buruh.

4 dari 7 halaman

Ajak Warga Segera Lakukan Pemeriksaan

Selain itu, dia mengingatkan masyaraat untuk segera melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala Covid-19.

Wiku memastikan pemerintah memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi para pasien Covid-19 yang dirawat.

"Dengan treatment atau pengobatan yang baik maka angka kesembuhan dapat terus ditingkatkan," kata Wiku.

5 dari 7 halaman

Tes Covid-19 di Indonesia Masih 70 Persen

Wiku pun mengaku, bahwa tes terkait virus corona di Indonesia masih 70,13 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga pekan pertama Oktober 2020.

Adapun standar WHO, rasio tes Covid-19 adalah 1 orang per 1.000 penduduk per pekan.

"Jika dilihat dari jumlah pemeriksaan di Indonesia, pada pekan pertama bulan Oktober ini, Indonesia telah mencapai 70,13% dari target WHO," kata Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).

Untuk memenuhi standar WHO, Indonesia harus melakukan tes Covid-19 sebanyak 267.000 orang per minggu.

Wiku pun mengimbau agar masyarakat segera melakukan tes apabila mengalami gejala Covid-19.

 

6 dari 7 halaman

Tak Ada Zona Merah di Jatim dan Sulsel

Dia juga mengungkapkan, wikayah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan tidak lagi tercatat sebagai zona merah atau daerah risiko tinggi penularan Covid-19. Kondisi ini berdasarkan hasil analisis data mingguan per 4 Oktober 2020.

"Dari segi zona risiko, kabupaten/kota zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada pekan ini seluruhnya sudah berpindah menjadi zona oranye (risiko sedang). Ini artinya, tidak ada lagi zona merah di Jawa Timur dan sulawesi Selatan," kata Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).

Menurut dia, angka kesembuhan pasien corona di Jawa Timur mencapai 88,53 persen dalam seminggu terakhir. Hal ini membuat Jawa Timur menjadi provinsi dengan persentase kesembuhan tertinggi di antara 10 provinsi prioritas.

Adapun 10 provinsi prioritas itu antara lain, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali, dan Banten.

"7 dari 10 provinsi (prioritas) memiliki persentase kesembuhan di atas 70 persen. Provinsi yang miliki persentase kesembuhan tertinggi adalah jawa timur sebesar 88,53 persen," jelas Wiku.

7 dari 7 halaman

Kasus Positif di 6 Provinsi Menurun

Dia juga menyebut bahwa kasus positif covid-19 di 6 provinsi prioritas sudah mengalami penurunan. Keenam daerah itu yakni, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Penurunan paling signifikan terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 30,1 persen dan di Jawa Barat sebesar 28,5 persen," tutur Wiku. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.