Sukses

Tekan Corona, Ketua DPRD DKI Minta seluruh Pendingin Udara di Sarana Umum Disterilisasi

Untuk di perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Prasetio juga meminta pimpinan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membersihkan seluruh pendingin ruangan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai pendingin udara (AC) berpotensi menjadi transmisi penularan Covid-19.

Untuk itu, ia mengimbau seluruh pendingin ruangan di sarana publik, ruang perkantoran pemerintah atau pun swasta disterilisasi.

"Ini hati-hati, AC bisa menjadi sarana penyebaran. Karena itu saya ingin AC seluruh perkantoran termasuk kantor pemerintahan dan AC di ruang publik itu diservice, semprot disinfektan dan perhatikan sirkulasi udaranya," ujar Pras, Senin (24/8/2020).

Untuk di perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Prasetio juga meminta pimpinan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) segera menindaklanjuti instruksi yang dimaksud. Termasuk pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berhubungan langsung dengan transportasi publik.

"AC di bus Transjakarta dan MRT saya juga mengimbau untuk disterilisasi. Karena bukan apa-apa volume penumpang di dua moda tersebut semakin bertambah setelah kebijakan ganjil-genap diterapkan kembali," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajibkan Masker

Prasetio juga menegaskan, upaya sekecil apapun untuk menekan penularan virus corona saat ini perlu dilakukan Pemprov DKI. Termasuk mewajibkan seluruh warga menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri sendiri.

"Saya sudah lihat razia-razia yang digelar jajaran Kelurahan. Tapi itu tetap harus dibarengi dengan edukasi, jangan main tindak-tindak saja. Kalau perlu kasih (masker) kalau kelihatan ada warga yang tidak menggunakan," tutupnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.