Sukses

6 Langkah Polisi Menguak Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo

Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORRR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, setelah dinyatakan hilang oleh keluarga pada Selasa, 7 Juli 2020.

Liputan6.com, Jakarta Editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas di pinggir Tol Pesanggrahan, Jumat 10 Juli lalu. Dia diduga menjadi korban pembunuhan.

Tercatat ada 23 orang saksi yang telah diperiksa polisi terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut.

Mereka terdiri dari orang-orang terdekat korban, seperti keluarga hingga rekan kerja almarhum Yodi Prabowo.

"Tim khusus langsung dipimpin Dirkrimum PMJ (Polda Metro Jaya) kita sudah lakukan olah TKP, hasil sementara oleh tim penyidik sudah 23 saksi yang dilakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin, 13 Juli 2020.

Belum lama ini, polisi bahkan memanggil saksi seorang pemilik warung untuk mengungkap misteri kematian editor Metro TV tersebut. 

Selain itu, polisi memeriksa dua rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi untuk mencari pelaku yang diduga telah membunuh Yodi Prabowo.

Seperti diketahui saat jasad korban ditemukan, ada bekas senjata tajam dan benda tumpul di bagian leher dan dada editor Metro TV tersebut. 

"Leher mengakibatkan putus di tenggorkan, dan di dada mengenai di iga dan menembus paru-paru," ujar Yusri.

Berikut sederet temuan polisi lainnya untuk mengungkap kasus kematian Yodi Prabowo? 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Memeriksa 2 Rekaman CCTV

Penyidik kepolisian telah memeriksa hasil rekaman kamera pengintai Closed Circuit Television (CCTV) yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Editor Metro TV, Yodi Prabowo.

"CCTV di pinggir tol sama yang di dekat Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kami mau lihat korban sendiri atau ada dua orang, tiga orang, empat orang, atau lima orang. Ini kita belum tahu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa, 14 Juli 2020.

Yusri menyebut ada dua kamera pengawas yang terpasang di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo. Namun, hasil rekaman ditampilkan buram.

Karena itu, Yusri mengaku sedang berkoordinasi dengan tim khusus untuk memperbaiki kualitas gambar yang diterima.

"Kita sudah buka (rekaman), satu agak gelap. Maka kami harus meminta bantuan tim ahli dari kepolisian nanti membuat terang CCTV itu," ujar dia.

3 dari 7 halaman

Periksa 23 Saksi

Saat ini, bukti-bukti di lapangan masih terus dikumpulkan, seperti keterangan saksi, dan barang-barang yang ditemukan di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi Prabowo.

Salah satunya petunjuk penting dengan ditemukannya sebuah pisau dapur, yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa editor Metro TV tersebut. 

Sementara itu, saksi yang dimintai keterangan hingga saat ini berjumlah 23 orang saksi. Mereka di antaranya karyawan tempat Yodi Prabowo bekerja, pemilik warung dan kekasih almarhum. 

"Tim dibagi-bagi tugasnya. Tim lapangan akan turun ke lokasi lagi untuk menyusuri lagi, mencari lagi CCTV yang lain," ujar Yusri.

4 dari 7 halaman

Selidiki Sidik Jari pada Pisau di TKP

Polisi menyelidiki sidik jari yang terdapat pada sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo di pinggir Jalan Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sebagaimana dilansir Antara, kepolisian tengah melakukan penyidikan secara administrasi dan ilmiah dibantu dari tim forensik untuk menentukan apa saja yang menjadi petunjuk dalam mengungkap kasus kematian Yodi Prabowo.

"Masih proses penyelidikan sidik jari dari pisau, motor, helm dan barang-barang lainnya yang ditemukan di TKP masih dalam proses laboratorium forensik," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto di kantornya, Senin 13 Juli 2020.

Dia juga menjelaskan bahwa tim gabungan masih mempelajari tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya jenazah Yodi Prabowo.

Hingga kini tim penyidik masih dalam proses pendalaman-pendalaman dalam rangka proses pembuktian lewat uji laboratorium forensik.

"Bahwa kami menemukan barang bukti setelah tiga hari, yang ditemukan di TKP itulah yang kami uji laboratorium forensik," jelasnya. 

5 dari 7 halaman

Pendalaman secara Perlahan

Yusri mengakui, penyidik mengalami kendala dalam menuntaskan kasus dugaan pembunuhan ini. Di antaranya perihal barang bukti. 

"Barang bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah kena panas, hujan apa segala," ujar dia. 

Di tambah lagi dengan kondisi jasad Yodi Prabowo saat ditemukan warga. "Kendala lain jasadnya sudah tiga hari di TKP sehingga keadaanya telah membusuk," ujar dia.

Kendati demikian Yusri meyakini penyidik mampu menyelesaikan kasus ini. Apalagi, motif yang akan diuji telah mengerucut.

"Yang memudahkan di sini adalah barang-barang pribadi korban tidak hilang. Berarti mengerucut dong bukan perampokan atau begal. Ini makanya kita pelan-pelan lagi dalami sama penyidik," kata dia.

6 dari 7 halaman

Penjaga Warung Diperiksa

Salah satu saksi yang turut dipanggil kepolisian untuk mengungkap kasus dugaan pembunuhan editor Metro TV Yodi Prabowo adalah penjaga warung.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan, keterangan penjaga warung diperlukan untuk mengungkap misteri kematian Yodi Prabo

"Kami ambil keterangannya karena memang korban sering ke situ. Pemilik warung kenal dengan korban," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa, 14 Juli 2020.

Yusri menerangkan, jarak antara warung dengan lokasi penemuan jasad editor Metro TV itu tidak terlalu jauh.

7 dari 7 halaman

Mencari CCTV Lain untuk Dijadikan Petunjuk

Seperti diketahui ada dua rekaman CCTV yang kini telah diamankan polisi untuk menguak kasus kematian Yodi Prabowo.

"Sudah kita ambil rekaman CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) dan satu lagi di perusahaan deket situ," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (14/7/2020).

Akibat kualitas gambar dari kedua CCTV tersebut kurang baik, tim gabungan di bawah Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan ahli dari Mabes Polri agar rekaman-rekaman CCTV itu diteliti di laboratorium forensik.

 

"Kami harus meminta bantuan tim ahli dari kepolisian supaya membuat terang CCTV itu," ucap dia.

Menurut Yusri, CCTV diklaim dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang bersama korban sebelum ditemukan meninggal dunia.

"CCTV yang di TKP itu untuk betul nnggak sih dia sendiri atau ada dua orang, tiga orang, empat orang, atau lima orang kan kita belum tahu ini," katanya.

Tim gabungan Polda Metro Jaya terus mengumpulkan CCTV yang rekamannya berkaitan dengan kematian korban.

"Tim lapangan akan turun ke TKP lagi untuk menyusuri lagi, mencari lagi CCTV yang lain untuk dijadikan petunjuk bagi penyidik," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.