Sukses

Waspada, Ini 4 Dampak Buruk Menyemprotkan Disinfektan Langsung ke Tubuh

WHO mengimbau dalam penggunaan cairan disinfektan sebaiknya tidak langsung disemprotkan pada tubuh manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona atau Covid-19 telah menginfeksi dan mengakibatkan kematian bagi puluhan ribu jiwa di seluruh belahan dunia. Banyak negara, tak terkecuali Indonesia, kini terus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini agar tidak lagi memakan korban jiwa. 

Salah satu cara pencegahan yang paling banyak dilakukan adalah penyemprotan cairan disinfektan.

Disinfektan merupakan cairan kimia yang berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Cairan ini biasanya mengandung beberapa zat, seperti natrium hipoklorit, etanol hingga alkohol.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan bahwa cairan ini hanya dapat digunakan untuk menyemprotkan permukaan benda-benda.

Karenanya WHO mengimbau dalam penggunaan cairan disinfektan sebaiknya tidak langsung disemprotkan pada tubuh manusia. Sebab, apabila cairan disinfektan langsung disemprotkan pada tubuh manusia dapat membahayakan kesehatan.

Lantas apa saja dampak buruk cairan disinfektan apabila disemprotkan langsung pada tubuh manusia? 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan lainnya di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Iritasi Kulit

Cairan disinfektan mengandung zat natrium hipoklorit dan etanol dapat menyebabkan kerusakan kulit.

Bahkan menyemprot cairan disinfektan secara berlebihan ke tubuh manusia dapat menyebabkan kulit terbakar.

Dalam upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19 ini, sebaiknya seseorang selalu menjaga kebersihan dan kesehatandengan rutin mencuci dan membersihkan tangan. Hal ini lebih dianjurkan daripada menyemprotkan cairan disinfektan dengan kontak langsung ke tubuh.

3 dari 5 halaman

Menganggu Saluran Pernapasan

Disinfektan mengandung gas (Cl2) dan klorin dioksida (ClO2) sehingga dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan.

WHO juga menjelaskan bahwa cairan disinfektan hanya mampu membunuh virus dan bakteri pada benda mati. Sehingga tidak efektif apabila digunakan untuk menyemprot tubuh manusia.

Menggunakan atau menyemprot cairan disinfektan ini cukup di permukaan benda-benda. Sehingga secara efektif dapat membunuh bakteri, virus serta kuman yang menempel.

4 dari 5 halaman

Iritasi pada Mata

Dampak buruknya, apabila langsung disemprotkan ke tubuh yaitu dapat menyebabkan iritasi mata.

Pasalnya cairan disinfektan mengandung lysol yang dapat menimbulkan alergi pada hidung dan mata. Bahkan penggunaan dengan konsentrasi tinggi, bisa mengakibatkan kerusakan. 

Selain itu, bagi seseorang yang melakukan penyemprotan sebaiknya menggunakan atau penutup wajah. Hal ini untuk menghindari kotak langsung dengan cairan disinfektan dan kulit wajah.

5 dari 5 halaman

Keracunan

Menggunakan cairan disinfektan yang langsung disemprotkan ke tubuh manusia juga dapat mengakibatkan seseorang keracunan.

Cairan disinfektan hanya efektif membunuh bakteri dan virus pada permukaan benda-benda.

Sehingga apabila cairan ini tertelan dan masuk ke dalam perut dapat membahayakan kesehatan manusia. 

 

Reporter:  Jevi Nugraha

Sumber: Merdeka 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.