Sukses

Hambat Covid-19, Jokowi Pesan 2 Juta Avigan hingga Siapkan Dokter Keliling

Jokowi pun mengingatkan agar mereka yang terinfeksi Covid-19 agar segera mengisolasi diri dan menjaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 hingga kini terus dilakukan. Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum lama ini meminta satuan tugas Covid-19 untuk segera melakukan tes massal atau rapid test agar mereka yang terpapar Covid-19 dapat terdeteksi lebih awal.

Jokowi pun mengingatkan agar mereka yang terinfeksi Covid-19 agar segera mengisolasi diri dan menjaga kesehatan.

"Dan kepala daerah serta lingkungan yang sudah ternfeksi Covid-19 agar membantu saudara-sauara kita yang terinfeksi untuk bisa mengisolasi diri dan memberikan bantuan yang memadai," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk ditaati.

Hingga Jumat, 20 Maret kemarin, diketahui jumlah pasien positif Covid-19 terus bertambah. Tercatat ada 369 orang dinyatakan positif, 32 orang meninggal, sedangkan yang sembuh kini menjadi 17 orang.

"Penambahan kasus baru sebanyak 60, sehingga jumlah pasien positif 369," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020.

Dari 369 kasus, DKI Jakarta menjadi penyumbang pasien positif Covid-19 terbanyak, yakni 215 orang.

Berikut sederet upaya Jokowi untuk menekan penyebaran virus Corona di Indonesia:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

Rapid Test Telah Dimulai

Atas instruksi Presiden Jokowi, pemerintah mulai melakukan rapid test Covid-19 pada Jumat kemarin. Rapid test ini dilakukan terlebih dahulu ke wilayah yang paling rawan, yakni di Jakarta Selatan.

"Rapid test memang sudah dilakukan sore hari ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada contact tracking dari pasien positif Covid-19," ujar Jokowi, di Istana, Jakarta.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, petugas medis dari rumah sakit dan puskesmas yang ditunjuk mendatangi satu per satu rumah warga untuk meminta mereka melakukan tes Covid-19.

3 dari 10 halaman

Pesan 2 Juta Avigan

Jokowi mengatakan belum ada vaksin penyakit akibat virus Corona atau Covid-19 yang ditemukan. Sebagai solusinya, Jokowi memesan jutaan obat yang disebut bisa menyembuhkan pasien terinfeksi Corona.

"Yang pertama mengenai antivirus, sampai sekarang belum ditemukan dan ini yang saya sampaikan itu tadi obat. Obat ini sudah dicoba oleh 1, 2, 3 negara dan memberikan kesembuhan yaitu Avigan," kata Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat, Jumat, 20 Maret 2020.

Dia menyebut pemerintah telah mendatangkan 5.000 avigan. Saat ini, pemerintah tengah memesannya dalam jumlah yang banyak untuk mengobati pasien positif Covid-19.

"Kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta," ucap Jokowi.

Selain Avigan, pemerintah menyiapkan obat Chloroquine yang jumlahnya lebih banyak daripada Avigan, untuk diberikan kepada pasien positif Covid-19.

"Kedua, klorifan, ini kita telah siap 3 juta. Kecepatan ini yang kita ingin sampaikan kita tidak diam tapi mencari hal-hal, info-info apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan Covid-19," jelas Jokowi.

4 dari 10 halaman

Siapkan Dokter Keliling

Pemerintah meyakini dua obat ini bisa menyembuhkan pasien positif virus corona (Covid-19). Obat itu nantinya akan diantar ke rumah sakit dan rumah pasien Corona.

"Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui dokter keliling dari rumah ke rumah, melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 20 Maret kemarin.

Obat tersebut rencananya akan diproduksi secara massal, sehingga diharapkan dapat menekan angka kematian akibat virus corona.

"Saya minta BUMN farmasi yang memproduksi ini untuk memperbanyak produksinya," ucap Jokowi.

 

5 dari 10 halaman

Pangkas APBN-APBD

Penyebaran virus Corona (Covid-19) juga berdampak terhadap perekonomian nasional. Jokowi pun meminta belanja pusat dan daerah nonprioritas dipangkas di tengah situasi pandemi corona.

"Saya perintahkan kementerian dan pemda untuk memangkas belanja APBN/APBD yang tidak prioritas. Anggaran perjalanan dinas, rapat-rapat, pembelian barang yang tidak prirotas untuk dipangkas," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Jumat kemarin.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memerintahkan kementerian dan pemerintah daerah mengalihkan sebagian belanja di APBN dan APBD untuk tiga hal utama. Pertama, untuk pengendalian Covid-19.

"Kedua social safety net, bansos-bansos. Ketiga berkaitan dengan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga mereka tetap bisa berproduksi dan terhindar dari terjadinya PHK," jelas dia.

6 dari 10 halaman

Siapkan Lokasi Karantina

Wisma Atlet Kemayoran siap dipakai sebagai Rumah Sakit Darurat Corona atau Covid-19. Wisma Atlet bahkan sudah bisa digunakan mulai Sabtu, 21 Maret 2020 malam.

"Pemerintah juga sedang mempersiapkan infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit, Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan rumah sakit darurat Covid-19 dan sebagai rumah isolasi pada nanti Sabtu malam, 21 Maret 2020," kata Jokowi di Istana Bogor Jawa Barat, Jumat (20/3/2020).

Jokowi juga menyebut renovasi rumah sakit khusus Corona di Pulau Galang juga mulai rampung. Selain itu, Pulau Sebaru yang merupakan tempat observasi WNI yang dievakuasi juga tengah dipersiapkan untuk lokasi karantina.

"Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga disiapkan untuk menjadi ruang karantina dan ruang observasi. Untuk Pulau Galang akan selesai dibangun pada Sabtu 21 Maret 2020," jelasnya.

Dia memastikan pemerintah terus menambah kapasitas dan SDM rumah sakit rujukan. Menurut Jokowi, RS TNI-Polri dan BUMN di daerah-daerah terinfeksi telah disiapkan sebagai RS Corona.

7 dari 10 halaman

Alat Perlindungan Dokter dan Tenaga Medis

Jokowi meminta agar para dokter, tenaga medis, dan jajaran Rumah Sakit yang menangani pasien virus Corona (Covid-19) diberikan perlindungan yang maksimal.

Salah satunya, dengan menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi dokter dan tenaga medis yang bertugas sehingga tak terpapar dari corona.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas mengenai laporam Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 19 Maret kemarin.

"Pastikan ketersediaan APD karena mereka berada di garis terdepan sehingga tak terpapar," jelas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memerintahkan agar semua dokter dan tenaga medis yang melayani pasien positif virus corona diberikan insentif.

8 dari 10 halaman

Pastikan Kebutuhan Masker Tercukupi

Selain itu, dia mengingatkan agar pasokan kebutuhan alat kesehatan seperti, makser dan hand sanitizer agar selalu tersedia. Jokowi menegaskan bahwa stok masker dan alat kesehatan di dalam negeri harus cukup.

"Kita untuk ekspor masker dan alkes yang diperlukan lebih baik disetop dan dipastikan setok dalam negeri cukup," tegas dia.

9 dari 10 halaman

Libatkan Mahasiswa Kedokteran Tingkat Akhir

Jokowi juga meminta ada mobilisasi relawan untuk membantu penanganan virus Corona (Covid-19). Jokowi ingin mahasiswa kedokteran tingkat akhir juga dilibatkan dalam menangani Corona.

"Bapak presiden meminta meningkatkan kemampuan atau mobilisasi para dokter yang mungkin bisa dihimpun menjadi relawan termasuk tenaga medis, petugas ambulans, dan juga mahasiswa kedokteran semester akhir," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, usai rapat terbatas dengan Jokowi, Kamis, 19 Maret 2020.

10 dari 10 halaman

Perketat Protokol Kesehatan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menegaskan, agar setiap orang tidak ragu menegur orang-orang yang tidak patuh pada protokol mengurangi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Jangan ragu menegur seseorang yang tidak disiplin menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai menjaga kesehatannya," tegas Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jumat (20/3/2020).

Selain itu, Jokowi juga berpesan agar seluruh kepala daerah bahu membahu dalam upaya mengurangi Covid-19.

Bagi kepala daerah yang belum terinfeksi Covid-19 diminta memperketat protokel kesehatan guna mencegah penularan virus Corona.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.