Sukses

Menlu: Kebutuhan Logistik WNI di Hubei yang Menipis Berusaha Kita Penuhi

WNI yang tinggal di Wuhan membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang cukup mahal atau tinggi di beberapa toko yang masih buka.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, ada 243 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China. Dari jumlah tersebut, 100 orang di antaranya berada di Kota Wuhan, tempat tersebarnya virus Corona.

"Bahasa komunikasi antara pemerintah, dalam hal ini diwakili para perwakilan kita terutama dari KBRI Beijing kepada WNI kita mayoritas adalah pelajar, hampir semuanya pelajar," kata Retno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

"Kita melakukan komunikasi dengan mereka semua, hotline itu terbuka berfungsi dan dari pihak Tiongkok juga mengatakan berdasarkan hasil pertemuan kemarin dengan korps diplomatik yang ada di Beijing, otoritas Tiongkok juga menyiapkan 24 jam hotline bagi warga negara asing yang berdomisili di wilayah yang dikarantina di Provinsi Hubei," sambung dia.

Ia mengungkapkan, ketersediaan logistik untuk WNI yang berada di Hubei atau Wuhan sudah mulai menipis. Oleh karena itu, pihaknya akan memenuhi kebutuhan logistik dalam kondisi yang kurang baik.

"Kita berusaha untuk penuhi kebutuhan logistik tentu cara memenuhinya tidak semudah kalau posisi kota itu normal. Ini kan posisinya lock down. Tetapi, upaya kita lakukan," jelas Retno.

Sambil menunggu kiriman logistik kembali dari pemerintah Indonesia, lanjut Retno, mereka yang tinggal di sana membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang cukup mahal atau tinggi di beberapa toko yang masih buka.

"Mereka (WNI) membeli harganya memang lebih tinggi, oleh karena itu kemudian negara memberikan bantuan, jadi bantuan itu sudah diberikan dari waktu ke waktu akan dicek. Hari ini akan dicek lagi apakah ada keperluan lain yang diperlukan dan itu akan dibantu oleh pemerintah," jelasnya.

Selain itu, Retno menyebut, tak hanya bahan pokok makanan saja yang saat ini dibutuhkan oleh WNI yang berada di Hubei. Namun, mereka juga kekurangan masker yang baik dan berkualitas atau penutup hidung dan mulut.

"Kita sudah kontak BNPB yang akan mengirimkan masker melalui Garuda ke Beijing. Dari Beijing kita sudah kontak layanan pengiriman yang mendapatkan izin dari otoritas Tiongkok untuk masuk ke wilayah yang dikarantina dan mereka bersedia, sehingga kiriman masker itu akan dilaksanakan," sebutnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BNPB Kirim 5.000 Masker

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo menambahkan, pihaknya akan memberikan 10.000 masker yang berkualitas untuk WNI yang berada di Wuhan, Hubei, China. Masker itu rencananya akan dikirimkan pada hari ini.

"Kita akan mengirimkan 10.000 masker N95, tapi rencananya hari ini baru akan kita kirim 5.000 masker dulu," ujar Doni.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.