Sukses

Polisi Dalami Dugaan Pelanggaran Anggotanya dalam Penggusuran Tamansari Bandung

Menurut dia, Polda Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan beberapa anggota polisi dari Polrestabes Bandung.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami dugaan kekerasan yang dilakukan personelnya dalam kasus penggusuran di Tamansari, Bandung.

"Propam sudah turun (tangan). Nanti kita sampaikan," ucap Kadivhumas Polri Irjen Muhammad Iqbal di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (16/12/2019).

Menurut dia, Polda Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan beberapa anggota polisi dari Polrestabes Bandung.

"Polda Jabar melakukan pemeriksaan ada beberapa puluh personel Polrestabes diperiksa untuk mengetahui sejauh mana proses SOP sudah dilakukan. Apakah ada dugaan pelanggaran dan lain-lain," ungkapnya.

Sebelumnya, aparat kepolisian diduga melakukan tindakan represif dalam pengamanan penggusuran di Tamansari, Bandung.

Dalam video yang viral di sosial media, tampak aparat kepolisian melakukan tindak kekerasan terhadap warga setempat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awalnya Kondusif

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudho menyampaikan, kerusuhan sebenarnya terjadi usai penggusuran di Tamansari Bandung dilakukan secara baik dan kondusif oleh petugas Satpol PP.

"Bahwasanya dari awal pagi itu kondusif. Siang isoma. Itu kondusif masih," tutur Trunoyudho saat dihubungi, Sabtu (14/12/2019).

Namun usai istirahat siang, lanjutnya, mendadak datang massa di luar warga Tamansari. Polri pun melihat adanya potensi konflik antara massa dengan Satpol PP.

"Kalau warga situ memang kita negosiasinya dari awal kan Satpol PP, bukan Polri. Kita kan sifatnya mem-backup. Jadi Polri di sini posisinya diminta perbantuan dari Satpol PP," jelas dia.

Trunoyudho menyebut, potensi ricuh diantisipasi secara preventif. Polri meminta warga Tamansari tidak berkumpul dan membubarkan diri.

"Namun setelah itu, serangan justru pada Polri. Sudah pengumuman, kondusif, mundur, bahkan ada satu rumah dibakar, polisi minta pemadam kebakaran maju untuk memadamkannya. Dipadamkan, baru terjadi kerusuhan," Trunoyudo menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.