Sukses

4 Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan

Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan aksi bunuh diri ini.

Liputan6.com, Medan - Bom bunuh diri yang meledak di Polrestabes Medan, Sumatera Utara hingga saat ini masih terus diselidiki. Bom itu meledak pagi tadi sekitar pukul 08.40 WIB.

Pelaku bom bunuh diri diduga hanya seorang diri. Pelaku yang menggunakan atribut ojek daring atau online itu disebut berencana untuk membuat SKCK.

Pelaku tiba sekitar pukul 08.20 WIB dan menuju ke arah depan Kantor Bagian Opersional sampai di depan mobil dinas Kepala Bagian Operasional langsung meledakan diri.

Polisi pun mengaku telah mengantongi identitas pelaku dugaan bom bunuh diri itu. Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait dugaan aksi bunuh diri ini.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, identitas pelaku sudah diketahui oleh pihaknya.

Berikut fakta-fakta pelaku terduga bom bunuh diri di Polrestabes Medan dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Lone Wolf dan Mahasiswa

Polisi telah menemukan identitas pelaku bom bunuh diri Mapolresta Medan. Dia adalah RMN berusia 24 tahun dan merupakan mahasiswa.

"Pelaku lahir di Medan, berstatus pelajar atau mahasiswa, dugaan sementara pelaku melakukan aksi teror lone wolf," kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Meski demikian, polisi masih terus mendalami identitas bomber yang telah dikantongi oleh kepolisian. "Pengembangan nanti sangat ditentukan tim di lapangan," kata Dedi.

Hasil olah tempat kejadian bom bunuh diri, polisi menyita beberapa barang bukti untuk kemudian diperiksa, seperti baterai 9 volt, pelat besi, sejumlah paku dengan beragam ukuran, beberapa irisan kabel besat, dan tombol switch on/off.

"Serta potongan tubuh untuk memperkuat identitas pelaku, dengan mencocokan DNA pelaku dan akan disandingkan dengan kedua orangtua pelaku," ujar Dedi.

 

3 dari 5 halaman

Mantan Driver Ojek Online

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, identitas pelaku bom bunuh diri sudah diketahui oleh pihaknya.

Diungkapkan Tata, pelaku juga diketahui pernah menjadi driver ojek online (ojol). Namun sudah keluar. Sedangkan afiliasi atau terkait dengan jaringan dan kelompok lain, masih belum diketahui.

"Kalau itu (afiliasi) belum, ya. Masih belum diketahui," ujar Tata.

 

4 dari 5 halaman

Miliki Akun YouTube

Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan berinisial RMN (24) diidentifikasi berdasarkan sidik jari yang ditemukan di TKP.

Berdasarkan penelurusan, pelaku diduga juga memiliki akun YouTube dengan nama Rabbial Muslim Nasution - Indonesia dengan 481 subscriber.

Unggahan pertamanya pada 2 Maret 2013 dengan judul Jokowi datangi korban BANJIR di Medan (JANGKA) yang telah diputar sebanyak 1.936 kali.

Video tersebut berisikan seorang pria yang diduga pemilik akun, berperan sebagai wartawan yang meliput bencana banjir. Sementara unggahan selanjutnya pada 20 September 2019 merupakan video berdurasi 15 detik.

Terkait hal tersebut, Dedi menyampaikan pihaknya alan menelusuri berbagai hal terkait dengan identitas pelaku.

"Masih didalami. Temuan semua dari Densus 88 akan ditelusuri," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).

Sejauh ini, Polri masih terus menjaga situasi tetap kondusif, khususnya terkait keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Juga identifikasi beberapa kendaraan roda dua yang dicurigai," kata Dedi.

 

5 dari 5 halaman

Pelaku Sembunyikan Bom di Badan

Dedi menyampaikan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, menyembunyikan bom di bagian tubuhnya. Bukan dibawa menggunakan tas atau alat bantu lain.

"Di tubuh. Dililit di tubuh," tutur Dedi.

Dedi menggambarkan posisi bom di tubuh pelaku sambil memeragakan tangannya melingkari pinggang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.