Sukses

Prabowo: Strategi Tidak Bisa Didasarkan Doa

Prabowo juga menyebut, kebijakan tidak boleh didasarkan pada harapan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, merumuskan kebijakan pertahanan tidak boleh hanya berdasarkan harapan. Hal itu disampaikan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019).

"Saya juga ingin menyampaikan dalam rumusan kebijakan umum nanti, saya menganut suatu istilah yang sangat sederhana, kebijakan kita tidak boleh didasarkan atas harapan, hope is not a policy," ujar Prabowo.

"Kita jangan berharap, mudah-mudahan tidak ada negara yang akan mengganggu kita," sambungnya.

Selain itu, tambahnya, dalam merumuskan kebijakan pertahanan juga tidak boleh hanya berdasarkan doa. Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, doa bukanlah sebuah strategi.

"Tapi saya perumus kebijakan umum di bidang pertahanan, strategi tidak boleh didasarkan atas doa, prayer is not strategy," ucap Prabowo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Untuk SDM dan Teknologi

Prabowo menjelaskan, kebijakan dan strategi memiliki ujung investasi berupa sumber daya manusia dan teknologi. Sehingga harus ditujukan dengan baik.

"Policy dan strategi ujungnya adalah investasi, investasi adalah sumber daya manusia dan teknologi. Doktrin dan strategi yang tepat kemudian (menjadi) kekuatan yang memadai," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.