Sukses

Gunung Agung Lontarkan Pijar ke Segala Arah, Ini Imbauan PVMBG

Gunung Agung juga mengeluarkan lontaran pijar sejauh kurang lebih 700 meter ke segala arah.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Agung kembali erupsi, pada Kamis (13/6/2019) dini hari tadi. Menurut keterangan tertulis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan dengan durasi kurang lebih 3 menit 53 detik.

"Sampai saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga)," kata Kepala Pusat PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani, Kamis, (13/6/2019).

Saat terjadi erupsi, kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut dari Pos Pengamatan Rendang. Gunung Agung juga mengeluarkan lontaran pijar sejauh kurang lebih 700 meter ke segala arah.

Sebelumnya, gunung tertinggi di Bali ini sempat mengalami erupsi pada Senin, 10 Juni 2019, sekitar pukul 12.12 WITA. 

Saat itu semburan kolom Gunung Agung teramati mencapai 1.000 meter dari atas puncak. Letusan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 1 menit.

Status Gunung Agung pada hari ini juga berada pada stastus Level III (Siaga)

Berikit ini imbauan PVMBG yang perlu diperhatikan masyarakat akan potensi bahaya erupsi Gunung Agung:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berada di Luar Radius 4 Km

PVMBG meminta agar masyarakat di sekitar gunung, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya.

"Zona bahayanya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung," ujar Kasbani. 

Kasbani menerangkan, zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi. Selain itu dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.

3 dari 3 halaman

Waspada Aliran Sungai

Kepala Pusat PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani juga mengingatkan agar masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, mewaspadai ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan.

Ini dapat terjadi saat musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

"Area aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," ujar Kasbani.

Sementara itu, peringatan keselamatan jalur penerbangan, kata dia, juga telah diterbitkan oleh PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM dengan kode warna orange pada tanggal 12 Juni 2019.

 

Repoter: Nabila Bilqis

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.