Sukses

Fakta OTT KPK Terkait Dugaan Suap Distribusi Pupuk

Lewat operasi senyap, tujuh orang Direksi PT Pupuk Indonesia dan satu anggota DPR dtangkap atas dugaan terlibat suap transaksi distribusi pupuk.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu malam 27 Maret 2019. Dari OTT terkait dugaan suap dalam distribusi pupuk melalui kapal, delapan orang ditangkap.

Sejumlah uang dalam pecahan rupiah hingga dolar Amerika juga diamankan sebagai barang bukti dari mereka yang terkena penindakan KPK.

Dari delapan orang yang diamankan tersebut, ada anggota DPR dan unsur direksi BUMN. 

"Diduga transaksi terkait dengan distribusi pupuk menggunakan kapal," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).

Berikut sejumlah fakta OTT yang dirangkum dari Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Berawal dari Laporan Masyarakat

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, penangkapan berawal dari informasi masyarakat akan terjadinya tindak pidana korupsi dari beberapa pihak. Setelah menerjunkan tim di lapangan, sebanyak tujuh orang berhasil diamankan.

"Ada 7 orang yang diamankan sejauh ini, dari unsur Direksi BUMN (Pupuk Indonesia), pihak swasta dan driver," kata Basaria.

Mereka yang diamankan kini tengah menjalani pemeriksaan secara intensif.

Dalam penangkapan tersebut petugas KPK juga mengamankan sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan dolar untuk dijadikan alat bukti.

3 dari 5 halaman

Terkait Suap Distribusi Pupuk

Wakil Ketua KPK Basaria juga menjelaskan, dari ketujuh orang yang berhasil diamankan terdiri dari jajaran direksi BUMN, pihak swasta dan satu pengemudi atau driver.

Penangkapan terhadap mereka lantaran diduga terlibat transaksi suap terkait distribusi pupuk. Suap diduga melibatkan PT Pupuk Indonesia dan PT Humpuss Intermoda Transportasi.

"Diduga transaksi terkait dengan distribusi pupuk menggunakan kapal," kata Basaria.

Sementara itu, PT Pupuk Indonesia menyatakan masih menunggu keterangan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami masih menunggu data dan fakta dari keterangan resmi KPK. Untuk sementara itu yang kami sampaikan," ujar EVP Humas PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (28/3/2019).

4 dari 5 halaman

Bukti Uang Hasil Dugaan Suap Disita

Selain menangkap tujuh orang, dalam OTT ini, tim Satgas juga menyita uang tunai sebagai barang bukti suap.

Berapa nilai uang yang berhasil disita? Saat ini tim penindakan masih menghitung nominal uang yang terdiri dari pecahan rupiah dan dolar Amerika Serikat tersebut.

"Tim juga mengamankan sejumlah uang dalam rupiah dan dolar. Saat ini pihak yang dibawa ke kantor KPK tersebut sedang dalam proses pemeriksaan secara intensif," Wakil Ketua KPK ini.

5 dari 5 halaman

Anggota DPR Ditangkap

Juru bicara KPK Febri Diansyah membenarkan pihaknya telah menangkap satu orang anggota DPR. Pihak KPK sebelumnya menyebutkan, tidak ada anggota dewan yang ikut dibawa di KPK.

"Dini hari tadi, KPK mengamankan 1 orang anggota DPR-RI," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah.

Dengan demikian, sampai pagi ini sekitar 8 orang diamankan dalam OTT di Jakarta sejak Rabu sore, 27 Maret hingga Kamis dini hari (28/3/2019).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.