Sukses

Berkarya Minta Muchdi PR Tidak Ajak Kadernya Dukung Jokowi-Ma'ruf

Menurut Andi, menyeberangnya Muchdi ke kubu lawan tidak akan memecah fokus dukungan Berkarya kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Berkarya mengaku tidak akan memberikan sanksi kepada Muchdi PR yang menjabat Wakil Ketua Umum, atas dukungannya terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Keputusan Muchdi dinilai tidak mewakili kapasitasnya sebagai kader Berkarya.

"Beliau mendukung Pak Jokowi tidak mengatasnamakan partai, tapi sebagai purnawirawan TNI. Kami persilahkan Beliau bermanuver seperti itu," ucap Ketua DPP Partai Berkarya Badruddin Andi Picunang saat dihubungi Liputan6.com, Senin (11/2/2019).

Menurut Andi, menyeberangnya Muchdi ke kubu lawan tidak akan memecah fokus dukungan Berkarya kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Partainya menghargai hak politik masing-masing kader.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar seluruh kader dan caleg untuk fokus dalam memenangi pemilu legislatif (Pileg). Dia pun telah meminta kepada Muchdi untuk tidak mengajar kader Berkarya lainnya menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf. 

"Secara de facto, Berkarya tetap mendukung Prabowo-Sandi. Kami solid. Kita tidak mau larut dalam manuver Pak Muchdi. Dan Pak Muchdi tidak mengajak mempengaruhi kader untuk menyeberang kesebelah," ucap dia.

Menurut Andi, keputusan Muchdi menyeberang ke kubu Jokowi-Ma'ruf telah diketahui oleh Ketua Umum Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

"Pak Tommy sudah tahu, dan Beliau mempersilahkan Pak Muchdi menentukan keputusannya," ucap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bandingkan Jokowi dengan Prabowo

Sebelumnya, Muchdi hadir dalam acara silaturahim Presiden Joko Widodo dengan purnawirawan TNI-Polri di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu, 11 Februari 2019.

Selain Muchdi, hadir pula sejumah jenderal purnawirawan dalam deklarasi ini, di antaranya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Jenderal (TNI) Subagyo HS dan Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh.

Muchdi punya alasan sendiri mengapa memutuskan berbeda sikap dengan partainya untuk pilihan capres. Menurut dia, Jokowi sudah berbuat banyak selama hampir 5 tahun memimpin Indonesia.

Meski begitu, Muchdi mengaku tetap berkawan dengan rival Jokowi. Menurut mantan petinggi BIN itu, Prabowo tak bisa melakukan apa yang dijalankan Jokowi.

"Pak Prabowo kan kawan saya. Jadi saya kira, itu mungkin tidak bisa dilakukan oleh Pak Prabowo 5 tahun ke depan," ucap Muchdi PR. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.