Sukses

5 Fakta Penembakan Letkol Dono di Jatinegara, Pelaku Diduga juga Anggota TNI

Saksi menyebut, terdengar empat kali tembakan dilepaskan pelaku ke arah mobil korban.

Liputan6.com, Jakarta Penembakan di Jatinegara yang menewaskan anggota TNI atas nama Letnan Kolonel (Letkol) Dono Kuspriyanto terjadi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi Selasa (25/12/2018) malam sekitar pukul 23.20 WIB.

Peristiwa bermula saat korban sedang mengendarai mobil roda empat. Saat melintas tepat di RS Hermina Jatinegara, tiba-tiba bagian belakang mobilnya ditembak seseorang yang mengendarai sepeda motor.

Korban memacu kendaraannya. Kemudian terjadi kejar-kejaran antara pelaku dan korban. Sampai tepat di depan toko karpet, pelaku kembali melepaskan tembakan mengenai pintu bagian kiri mobil. Saksi menyebut, terdengar empat kali tembakan dilepaskan pelaku ke arah mobil korban. Setelah itu, warga menemukan korban dalam keadaan tewas bersimbah darah.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan saat ini pelaku masih diburu. Bukti proyektil dan sepeda motor korban jenis Yamaha Nmax sudah berada ditemukan di lokasi.

"Tim Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur sedang bekerja (mengejar pelaku)," kata Dedi seperti dikutip Antara, Rabu (26/12/2018).

Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto dikabarkan sempat mendatangi Mapolres Jakarta Timur untuk melakukan pertemuan. Hasil pertemuan belum diketahui. Saat ini, lokasi penembakan anggota TNI tersebut masih dipasang garis polisi. Berikut 5 fakta penembakan Letkol Dono di Jatinegara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/12/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Penembakan Jatinegara, Polisi: Saksi Dengar Tembakan 4 Kali

Perwira TNI Letnan Kolonel (Letkol) Dono Kuspriyanto menjadi korban penembakan di Jatinegara, Jakarta Timur. Saksi mata kepada polisi, mengaku mendengar suara tembakan sebanyak empat kali.

"Dari saksi di TKP sekitar pukul 23.00 WIB, terdengar bunyi tembakan sebanyak 4 kali," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Setelah itu, pelaku meninggalkan motor yang dikendarainya dan menjauhi tempat kejadian perkara. Menurut dia, tim dari Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur masih bekerja menyelidiki penembakan di Jatinegara. Termasuk mencari pelaku kejahatan tersebut.

Korban penembakan di Jatinegara merupakan anggota TNI Angkatan Darat yang tengah mengendarai mobil dinasnya yang berwarna hijau. Korban adalah anggota kesatuan Polisi Militer (PM) TNI AD Letnan Kolonel (Letkol) Dono Kuspriyanto.

3 dari 6 halaman

2. Pelaku Penembakan Anggota TNI di Jatinegara Tinggalkan Motornya

Kepolisian masih menyelidiki motif penembakan anggota TNI AD di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 25 Desember 2018 malam. Pelaku sempat berhasil kabur, tapi diduga meninggalkan barang bukti di lokasi kejadian.

"(Berdasarkan keterangan saksi) pelaku meninggalkan motor yang dikendarai bergerak menjauhi TKP," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi Liputan6.com soal penembakan TNI di Jatinegara, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Penembakan TNI di Jatinegara tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Saksi di sekitar lokasi sempat mendengar suara tembakan sebanyak empat kali.

"Kemudian korban ditemukan tewas di dalam mobilnya," ucap Dedi.

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Dalam penyelidikan ini, polisi juga berkoordinasi dengan pihak POM TNI AD. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa proyektil dan sepeda motor Yamaha N-Max diduga milik pelaku.

4 dari 6 halaman

3. TNI Ikut Cek Jenis Proyektil Kasus Penembakan di Jatinegara

Satuan gabungan TNI Polri memburu pelaku penembakan anggota TNI di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Tim menemukan sejumlah barang bukti seperti proyektil di lokasi kejadian.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat Brigjen Candra Wijaya menyampaikan, TNI turut bekerja sama dengan Polri termasuk pemeriksaan temuan bukti di lapangan. Hanya saja, informasi tersebut masih terbatas.

"Saya belum bisa menyampaikan (soal pemeriksaan proyektil)," tutur Candra saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).

Menurut Candra, TNI Polri sejak tengah malam memburu pelaku penembakan anggota TNI di sekitar lokasi kejadian. Pasalnya, motor tersangka ditemukan ditinggal begitu saja di TKP.

"Iya (penyisiran)," jelas dia.

Peristiwa itu sendiri diketahui terjadi pada Selasa 25 Desember 2018 sekitar pukul 22.30 WIB malam. Anggota dari kesatuan Polisi Militer (PM) TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto ditemukan tewas di dalam mobil dinasnya dengan luka tembak.

"Kodam Jaya dengan Polda sedang menangani," Candra menandaskan.

Polisi mengungkapkan, saksi mata mengaku mendengar suara tembakan sebanyak empat kali.

"Dari saksi di TKP sekitar pukul 23.00 WIB, terdengar bunyi tembakan sebanyak 4 kali," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Setelah itu, pelaku meninggalkan motor yang dikendarainya dan menjauhi tempat kejadian perkara. Menurut dia, tim dari Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Timur masih bekerja menyelidiki penembakan Jatinegara, termasuk mencari pelaku kejahatan tersebut.

5 dari 6 halaman

4. Perwira TNI Korban Penembakan di Jatinegara Saat Tengah Perjalanan Kembali dari Bogor

Letnan Kolonel (Letkol) Dono Kuspriyanto ditembak orang tak dikenal di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi Selasa malam 22.30 WIB. Sehari-hari, Letkol Dono bertugas sebagai Kabag Penyelidikan dan Pengamanan Puspomad. Pria usia 56 tahun itu juga dikenal supel dan ramah kepada prajurit bawahannya.

"Orang yang sangat baik di mata rekan-rekan," kata Kapen Puspomad Letkol Cpm Joni Kuswaryanto, saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (26/12).

Dia menceritakan, di malam penembakan itu, Letkol Dono baru saja pulang dari rumahnya di kawasan Bogor.

"Beliau memang tinggal di Bogor, jadinya memang setiap weekend pulang ke Bogor. Nah, tadi malam itu baru datang dari Bogor kembali ke Jakarta," katanya.

"Beliau memang memilih selalu pulang jam 9-an malam ke Jakarta, kalau dari rumahnya di Bogor. Sebab, kalau pagi waktunya terlalu mepet karena harus bekerja. Nah, jalan yang dilalui Beliau tadi malam memang rutin dia lewati," sambung Letkol Joni.

Ditambahkannya, saat ini jasad korban sudah dibawa kembali ke rumah duka di Bogor. Rencana akan dimakamkan siang ini. Seperti diberitakan sebelumnya, penembakan anggota TNI terjadi di depan RS Hermina Jatinegara. Saksi menyebut terdengar empat kali tembakan di lokasi.

6 dari 6 halaman

5. Pelaku Penembakan di Jatinegara Ditangkap, Ternyata Juga Anggota TNI

Dalam waktu singkat pelaku penembakan perwira TNI di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, ditangkap. Hal itu disampaikan Kadispenau Marsekal Pertama Novyan Samyoga.

"Sudah (ditangkap). Iya betul (anggota TNI)," tutur Samyoga saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).

Menurut Samyoga, pelaku dibekuk di kawasan Jalan Jengki, Makasar, Jakarta Timur. Hanya saja, detail penangkapan itu masih perlu disusun terlebih dulu.

"Beritanya masih kita susun, nanti siang kita akan mengadakan konferensi pers bersama," kata Samyoga.

Peristiwa itu sendiri diketahui terjadi pada Selasa, 25 Desember 2018 sekitar pukul 23.30 WIB malam. Anggota dari kesatuan Polisi Militer (PM) TNI AD Letkol Dono Kuspriyanto ditemukan tewas di dalam mobil dinasnya dengan luka tembak.

Polisi mengungkapkan, saksi mata mengaku mendengar suara tembakan sebanyak empat kali.

"Dari saksi di TKP sekitar pukul 23.00 WIB, terdengar bunyi tembakan sebanyak empat kali," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Setelah itu, pelaku penembakan perwira TNI meninggalkan motor yang dikendarainya dan menjauhi tempat kejadian perkara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.