Sukses

Ungkap Misteri Kecelakaan Lion Air, KNKT Analisis Data FDR Besok

KNKT berhasil mengunduh Flight Data Recorder (FDR) Black Box Pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengunduh Flight Data Recorder (FDR) Black Box Pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Kendati, KNKT dibantu investigator asing dari berbagai negara, petugas belum bisa menganalisisnya.

Kepala Sub Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pihaknya baru melihat dua pamater dari sekitar 1.800 yang tersedia. Proses selanjutnya, KNKT tengah memilah parameter apa yang dibutuhkan untuk mengungkap misteri kecelakaan pesawat tersebut.

"Dari sini akan kita analisis kira-kira apa yang terjadi dengan penerbangan itu," ujar Nurcahyo di Kantor KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2018).

Namun, analisis data dari salah satu komponen black box Lion Air itu belum bisa dilakukan hari ini. Nurcahyo mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan tim yang menangani black box agar segera mempersiapkan pengolahan data.

"Mereka akan lakukan persiapan peggolahan data kira-kira sampai malam ini. Jadi analisisnya baru bisa kita mulai besok pagi. Jadi besok pagi tim lain baru bisa melihat penerbangannya seperti apa," tutur Nurcahyo.

Tentu analisis penyebab kecelakaan Lion Air berdasatkan data FDR tidak akan selesai dalam waktu satu atau dua hari ke depan. Apalagi bila parameternya banyak.

"Apabila ada keanehan dan kerusakan maka kita harus lihat lagi data perbaikan. Kita sudah ada data awal apa yang terjadi, tapi analisis masih akan panjang," ucap Nurcahyo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melibatkan Negara Asing

Investigasi kecelakaan pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air ini melibatkan tenaga ahli dari beberapa negara sahabat. Amerika Serikat mengirimkan 17 orang terdiri dari utusan Boeing selaku pemegang merek, General Electric selaku pembuat mesin, Federal Aviation Administration selaku badan sertifikasi pesawat AS, dan National Transportation Safety Board (NTSB) atau KNKT-nya AS.

"Kemudian dari Singapura ada tiga orang yang membantu pencarian black box di laut sekarang masih di kapal. Dan satu lagi membantu proses download FDR. Jadi Singapura ada empat orang," kata Nurcahyo.

Sementara Australian Transport Safety Bureau (ATSB) atau KNKT-nya Australia mengirimkan dua orang untuk membantu mengunduh FDR. Arab Saudi juga tak mau ketinggalan dengan mengutus dua orang bergabung ke KNKT.

"Saudi Arabia ada dua orang statusnya observer untuk belajar melakukan investigasi, tidak terlibat (investigasi kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP) mereka," Nurcahyo memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.