Sukses

Satgas Bencana DKI Fokus Penanganan Mental Warga Palu dan Donggala

Satgas Bencana DKI sudah sekitar 11 hari berada di Kota Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan tugas (Satgas) yang dikirim Pemprov DKI mulai fokus penanganan mental korban terdampak bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Hal itu sesuai dengan arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Sekarang bukan evakuasi, bukan penyelamatan, tapi recovery masyarakat Palu," tutur Komandan Satgas Pemprov DKI Salman Anshori di kawasan Birobuli Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10/2018).

Rencananya, tim akan disebar ke sejumlah posko pengungsian untuk memberikan terapi psikologis pada Jumat 12 Oktober besok. Penanganan khusus juga diberikan bagi para perempuan dan anak-anak korban terdampak bencana.

"Akan ada trauma healing dan lainnya," jelas dia.

Salman menyebut, Satgas Bencana DKI sudah sekitar 11 hari berada di Kota Palu. Selain penanganan mental dan trauma, penyaluran logistik juga menjadi fokus utama.

"Jangan ada pergerakan liar. Banyak warung yang sudah buka, tapi kabarkan ke kepala unit," Salman menandaskan.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perpanjang Pencarian Korban

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang pencarian korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Perpanjangan pencarian itu hanya ditambah satu hari hingga Jumat, 12 Oktober besok.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, alasan diperpanjangnya pencarian korban tewas karena adanya permintaan dari masyarakat agar diperpanjang hingga Jumat besok.

"Pencarian korban akan resmi dihentikan pada Jumat, 12 Oktober 2018 sore, tapi enggak ada jamnya kapan sorenya. Diperpanjang karena ada permintaan dari masyarakat," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).

Meskipun besok terakhir masih pencarian terhadap korban tewas, bukan berarti pihaknya tak mengizinkan para warga untuk mencari keluarga yang tewas menjadi korban gempa, tsunami dan likuefaksi.

"Jika masyarakat ingin mencari kita persilakan," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.