Sukses

Keluarkan Lava Pijar, Aktivitas Gunung Anak Krakatau Tidak Berbahaya

Petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau menyebutkan lelehan lava pijar berasal dari kubah lava yang selama ini tertahan di puncak gunung.

Liputan6.com, Banten - Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terus meningkat, yang diitandai dengan keluarnya lava pijar. Sejauh ini aktivitas gunung yang berada di Selat Sunda itu masih dinyatakan tidak berbahaya.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (6/10/2018), hampir sebulan terakhir aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan peningkatan. Dalam sehari, gunung ini bisa meletus serta menyemburkan lava pijar 400 kali.

Petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau menyebutkan lelehan lava pijar berasal dari kubah lava yang selama ini tertahan di puncak gunung setinggi 305 meter di atas permukaan laut ini.

Kendati mengeluarkan lelehan lava pijar, Gunung Anak Krakatau masih berada dalam status waspada. Namun, untuk alasan keamanan, petugas mengimbau wisatawan maupun nelayan untuk tidak mendekati gunung dalam radius 2 kilometer

"Adanya lelehan lava pijar yang masuk ke lautan, itu tandanya dengan seringnya letusan Gunung Anak Krakatau matrial yang digunakan menumpuk dan mengalir di sekitaran gunung," kata petugas pos pantan Gunung Anak Krakatak Windi Cahya.

Meski ada imbauan, aktivitas Gunung Anak Krakatau justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Mereka antara lain menyaksikan letusan Gunung Anak Krakatau dari Pantai Anyer maupun Pantai Pasauran yang berjarak sekitar 35 kilometer. (Muhammad Gustirha Yunas)