Sukses

Longsor Batu Hantui Warga Sembalun Lombok Akibat Gempa

Setiap ada getaran gempa, meski kekuatannya berskala kecil, batu-batu akan berjatuhan dari bukit dan pegunungan yang mengitari Desa Sembalun, Lombok Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan gempa yang menggoyang tanah Lombok selama hampir sebulan, membuat bebatuan dari bukit di kawasan Gunung Rinjani longsor. Kondisi ini membuat warga yang tinggal di lembah Gunung Rinjani, Desa Sembalun, khawatir.

"Hampir setiap hari, setiap malam kita mendengar suara batu menggelundung berjatuhan dari bukit, dari gunung, suaranya seperti banjir," kata seorang warga di Sembalung Bumbung, Lukman, kepada Liputan6.com, Selasa (28/8/2018).

Setiap ada getaran gempa, meski kekuatannya berskala kecil, batu-batu akan berjatuhan dari bukit dan pegunungan yang mengitari Sembalun.

Berbeda dengan pegunungan di daerah lain, bukit dan pegunungan di Lombok terdiri dari bebatuan. Pada kondisi normal, lapisan bebatuan ini membuat bukit dan pegunungan di Lombok tidak mudah longsor. Namun akibat gempa yang terus menerus melanda Pulau Seribu masjid ini, lapisan bebatuan itu pun tidak mampu lagi mencengkram tanah di bukit dan pegunungan tersebut.

Kondisi ini membuat warga di Sembalun Lombok hanya bertahan di tanah lapang dan persawahan yang jauh dari bukit. Warga juga tidak berani berpergian, karena untuk keluar dari Desa Sembalun harus melewati deretan bukit yang mengellilingi desa tersebut.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posko di Tengah Sawah

Kekhawatiran warga semakin bertambah karena sebentar lagi akan memasuki musim hujan.

"Banyak yang dikhawatirkan di sini (Sembalun), apalagi musim hujan sebentar lagi, itu yang paling kita takutkan," ucap Lukman yang sebelumnya bertugas sebagai aparat desa.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, warga di Sembalun dilarang membuat tenda atau posko pengungsian di pinggir sungai. Tenda-tenda pengungsian hanya dipusatkan di tanah lapang atau persawahan.

Menurut Lukman, khusus di desanya, Sembalun Bumbung, terdapat 8 dusun yang dihuni sekitar 8.426 jiwa. "Jadi ada 8 posko. Satu tenda di tempat saya isinya 60 orang," tutur Lukman.

Desa Sembalun sendiri merupakan salah satu kawasan andalan wisata Lombok. Sebelum gempa, desa yang berada di lembah Rinjani ini merupakan desa yang sangat subur dengan pemandangan hijau bukit-bukit di sekelilingnya. Beberapa bukit menjadi tempat berkemah wisatawan. Dari bukit-bukit di Sembalun ini juga kita bisa melihat matahari terbit dan matahari terbenam di wiilayah Lombok.

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.