Sukses

Ketua DPR Minta Jokowi Fokus Tangani Pencegahan Gizi Buruk

Bambang menilai pemerintah Jokowi punya perhatian besar terhadap persoalan stunting. Bahkan, Jokowi yang memimpin langsung Gerakan Nasional Pencegahan Stunting.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo mengkhawatirkan masih adanya kasus stunting atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kurang gizi kronis. Menurut dia, harus ada sinergi berbagai pihak demi mengikis kasus stunting.

Oleh karena itu Bamsoet meminta Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bergandeng tangan dengan pemda.

"Tujuannya bersinergi memaksimalkan pelaksanaan program penanganan stunting sebagai upaya untuk menanggulangi masalah kurang gizi di Indonesia," kata Bambang di Jakarta, Rabu, 22 Agustus 2018.

Pernyataan Bamsoet, sapaannya, merujuk pada kasus stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat yang melewati angka 40 persen. Sedangkan di Kota Cimahi, Jawa Barat, ada 7.965 anak yang mengalami stunting.

Bambang menilai pemerintah Jokowi punya perhatian besar terhadap persoalan stunting. Bahkan, Jokowi yang memimpin langsung Gerakan Nasional Pencegahan Stunting.

Bamsoet pun mengharapkan pemerintah menggenjot upaya pencegahan stunting. Legislator Partai Golkar itu meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggerakkan pemda demi mendorong masyarakat di perdesaan memanfaatkan dana desa untuk mendirikan posyandu, membangun fasilitas kesehatan ataupun sanitasi yang baik.

"Sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat desa terutama mencegah terjadinya stunting," ucap pria yang biasa disapa Bamsoet.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi Manfaat ASI

Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta Kemenkes terus melakukan edukasi dan kampanye tentang manfaat air susi ibu (ASI) eksklusif bagi bayi.

Sebab, ASI eksklusif punya kontribusi penting bagi tumbuh kembang dan daya tahan anak.

"Sekaligus menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari segala macam penyakit," Bamsoet menandaskan.

Reporter: Henny Rachma Sari

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.