Sukses

Sembako Maut di Monas, Ayah Korban: Pembuluh Darah Mahesa Pecah dan Dehidrasi

Dokter menyatakan Mahesa Junaidi (13), anak yang meninggal saat pembagian sembako maut di Monas, meninggal dunia karena mengalami pecah pembuluh darah dan dehidrasi tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter menyatakan Mahesa Junaidi (13), anak yang meninggal saat pembagian sembako maut di Monas, meninggal dunia karena mengalami pecah pembuluh darah dan dehidrasi tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh ayah Mahesa, Djunadi.

Dia mengatakan, sebelum meninggal, putranya mengeluarkan darah dan kejang-kejang. Mahesa meninggal pukul 19.40 WIB, Sabtu, 28 April 2018, di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat, setelah pembagian sembako di Monas.

"Sudah tidak sadarkan diri, kejang-kejang terus, pukul 19.40 anak saya sudah tidak ada. Dokter kasih tahu saya, anak saya sudah tidak ada jam sekian. Untuk darah itu, pembuluh darah pecah, dehidrasi terlalu tinggi," kata Djunaidi, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5/2018).

Menurut dia, polisi sempat menawarkan, anaknya mau diautopsi atau tidak. Namun, dia menolak. Sebab, dia mengaku sudah ikhlas lahir dan batin anaknya meninggal di tengah pembagian sembako di Monas.

"Dari situ saya ditanya sama polisi? Apa anak bapak mau dilanjutkan autopsi atau tidak? Saya bilang enggak, saya buat pernyataan menolak untuk autopsi juga," ucap Djunaidi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernah Sakit

Dia juga menceritakan, sebelum berangkat ke Monas, keadaan anaknya sehat. Memang, lanjut dia, Mahesa mempunyai riwayat sakit.

"Kalau anak saya sakit, mungkin enggak berangkat ke sana ya. Tapi kalau riwayat memang ada umur empat tahun dia pernah sakit diare, panas terus kejang, satu minggu di Rumah Sakit Husada, di Mangga Besar," kata Djunaidi.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.