Sukses

Tak Punya Kendaraan Politik, Gatot Disebut Sulit Maju Jadi Capres

Romi yakin 3 parpol tersebut nantinya akan bergabung ke koalisi Jokowi atau Prabowo. Sehingga tak ada poros ketiga, atau dengan kata lain, peluang Gatot Nurmantyo sulit.

Liputan6.com, Jakarta - Nama mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purnawirawan) Gatot Nurmantyo kembali menjadi sorotan, setelah disebut-sebut akan maju dalam pertarungan Pilpres 2019. Namun, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih meragukannya.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi menyebut, Gatot Nurmantyo perlu kendaraan parpol untuk maju. Namun, 5 parpol seperti PDIP, PPP, Golkar, Hanura, Nasdem, sudah menegaskan mendukung Joko Widodo atau Jokowi.

"Gerindra dan PKS sesuai pernyataan elit politik (mendukung Prabowo). Tinggal 3 parpol (PKB, PAN, dan Demokrat) yang belum menyatakan sikap," ujar Romi di Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Namun, Romi yakin 3 parpol tersebut nantinya akan bergabung ke koalisi Jokowi atau Prabowo. Sehingga tak ada poros ketiga, atau dengan kata lain, peluang Gatot sulit.

"Tidak ada sama sekali komunikasi yang dilakukan dari Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan), Cak Imin (Ketum PKB), ataupun komunikasi yang dilakukan Pak Gatot kepada Pak SBY (Ketum Demokrat), sehingga saya bisa sementara ini menyimpulkan, bahwa poros ketiga itu tidak pernah ada," ungkap Romi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Parpol Koalisi Jokowi

Artinya, masih kata dia, Gatot hanya bisa menjadi capres jika Jokowi tak menggunakan 5 parpol koalisinya. Namun, itu tak mungkin.

"Apakah mungkin Pak Gatot menjadi capres yang nantinya diberangkatkan oleh Gerindra dan PKS, yang sudah berkali-kali juga dinyatakan oleh seluruh petinggi Gerindra tidak mungkin begitu (bukan usung Gatot). Jadi saya belum menilai layak atau tidak (jadi pesaing atau pendamping Jokowi) kalau belum mendapatkan kendaraan," pungkas Romi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.