Sukses

Kontak dengan Pasien Difteri, Mahasiswa UIN Segera Divaksin

Diduga kuat, Auffatul meninggal karena terserang difteri. Menurut Suhara, sebelum sakit pasien sempat mengikuti kegiatan di Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah meninggalnya mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Auffatul Khuzzah (19), yang diduga karena positif Difteri, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan bakal melakukan langkah pencegahan terhadap teman asrama almarhumah. 

Sehari-hari Auffatul tinggal bersama lebih dari 16 orang di dalam Asrama Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) di Kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Dinkes setempat juga sudah mendatangi asrama tersebut untuk mencari tahu keseharian Auffatul, dan siapa saja yang tinggal di asrama tersebut serta orang-orang yang pernah kontak kontak langsung dengannya. 

"Berupa penyelidikan kontak suspect difteri dan memberikan terapi profilaksis erythromycin terhadap rekan satu asrama dengan korban," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, dr Suhara Manullang, Rabu (27/12/2017), di Tangerang.

Setelah diselidiki, Dinkes juga akan melakukan vaksinasi terhadap 16 mahasiswa yang memiliki kontak erat dengan pasien difteri tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terserang Difteri

Seperti diketahui, Auffatul meninggal dunia diduga kuat karena terserang difteri. Menurut Suhara, sebelum sakit, pasien sempat mengikuti kegiatan kampus ke Yogyakarta pada November 2017.

Sepulangnya dari Yogyakarta, Auffatul pulang ke rumah orangtuanya di Kampung Laban, RT 08/03, Desa Cerukcuk, Kecamatan Tanara, Serang.

"Pasien mengeluhkan demam dan nyeri tenggorokan. Oleh keluarganya, ia lalu dibawa ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis," tutur Suhara.

3 dari 3 halaman

Dirujuk ke RS Hermina Serang

Setelah dibawa ke klinik, pada pasien tidak ada tanda-tanda pemulihan. Oleh orangtuanya, Auffatul lalu dibawa ke Puskesmas Tanara dan langsung dirujuk ke RS Hermina Serang.

Setelah itu, pasien dibawa pulang ke rumah dan pada Jumat 8 Desember 2017, pasien kembali dibawa ke klinik serta langsung dirujuk ke RSDP Serang.

"Pasien dibawa ke RSDP Serang dan didiagnosis suspect difteri. Langsung mendapatkan perawatan selama 13 hari di ruang isolasi, tapi dinyatakan meninggal dunia 24 Desember kemarin," ungkap Suhara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.