Sukses

Wakil Ketua DPR Dukung Dana Haji untuk Infrastruktur, Tapi...

Wakil Ketua DPR ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur dapat menggunakan dari dana investasi milik swasta ataupun asing.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan penggunaan dana haji untuk infrastruktur oleh pemerintah dinilai kurang tepat. Tetapi kata dia, akan mendukung apabila infrastuktur tersebut untuk kepentingan jemaah.

"Infrastruktur barangkali ini asrama haji, mungkin masih bisa. Tapi kalau untuk pembangunan jalan tol menurut saya kurang tepat," ucap Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2017).

Politisi Demokrat ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur dapat menggunakan dari dana investasi milik swasta ataupun asing, asalkan ada akad kerja sama.

"Kalau bekerja sama dengan perundang-undangan yang tepat rasanya masih diperbolehkan. Sehingga penggunaan dana untuk itu harus betul-betul tepat dan sesuai," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar dana haji yang mencapai Rp 90 triliun diinvestasikan di tempat aman, sehingga menguntungkan seperti pembangunan infrastruktur.

Dengan demikian, hasil investasi yang aman dapat menyubsidi biaya haji yang diharapkan menekan ongkos.

"Bagaimana dana yang ada bisa dikelola, diinvestasikan ke tempat yang memberikan keuntungan yang baik. Sehingga dari keuntungan itu bisa dipakai untuk menyubsidi biaya sehingga nanti bisa lebih turun terus," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu 26 Juli 2017.

Lebih lanjut, ia menuturkan, skema pengelolaan haji seperti ini juga dilakukan oleh negara-negara lain seperti Malaysia.

"Ini yang kita lihat di negara-negara lain, misalnya untuk haji Malaysia caranya memang seperti ini. Saya kira nanti badan ini bisa melihatlah, bagaimana negara-negara lain, karena kita ini paling gede, hajinya paling banyak. Kalau pengelolaan dilakukan dengan baik, saya kira ini akan memberikan keuntungan yang baik kepada siapa pun, terutama masyarakat yang mau pergi haji," Jokowi menandaskan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.