Nama Ali Sadikin Diabadikan di Sumedang

Liputan6.com, Sumedang: Dicalonkannya mendiang mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin sebagai pahlawan nasional, menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sumedang, Jawa Barat. Buat menghormati jasa lelaki asal Cangkudu, Sumedang tersebut, pemerintah setempat akan mengabadikan namanya dalam salah satu ruas jalan nasional di Sumedang.

Di salah satu ruas jalan nasional di daerah Cijelag, Kecamatan Tomo, yang kini bernama Jalan Raya Sumedang-Cirebon, akan didirikan monumen untuk menghargai jasa-jasa Menteri Perhubungan Laut di Kabinet Dwikora.

Hal itu dilakukan lantaran tak banyak yang tersisa dari Ali Sadikin. Bahkan rumah tempat Ali Sadikin lahir pun kini sudah menjadi rumah modern yang menjadi milik salah seorang pegawai di Pemerintah Kabupaten Sumedang. Begitu pula halnya yang terjadi di rumah milik teman sekaligus sepupu Ali Sadikin, Ayu Salamah Gilang Purnama. Yang tersisa hanya foto kusam dan kliping berita tentang Ali Sadikin, tersimpan di rumah perempuan berusia 92 tahun itu.

Kendati begitu, ia mengaku kenangan masa kecilnya bersama Ali Sadikin masih terekam jelas dalam ingatan perempuan yang akrab dipanggil Umu Salamah ini. Umu Salamah bercerita, Ali Sadikin dilahirkan di Kampung Cangkudu 7 Juli 1927. Sejak kecil, lelaki yang biasa disapanya Kang Ali ini memang memiliki perangai yang menonjol dibanding teman-teman seusianya. Walaupun terbilang pendiam, sifat Ali Sadikin akan berubah 180 derajat jika mempertahankan yang menurutnya benar. Sifat itu terbawa sampai Ali dewasa hingga dia dijuluki harimau dari Cangkudu.

Ali Sadikin lahir dari keluarga Raden Sadikin yang merupakan salah satu tokoh di Sumedang, Jabar. Saat di Sumedang, anak kedua dari lima bersaudara ini menamatkan sekolah di Sekolah Dasar Jonggol yang kini bernama SDN Sukaraja dan Sekolah Menengah Pertama 1 Sumedang dan akhirnya pindah ke Ujungberung, Kota Bandung. Adapun Hasan Sadikin adalah kakak kandung Ali yang namanya diabadikan dalam nama Rumah Sakit di Bandung.(BJK/ANS)