Sukses

Dikeroyok Orang Tidak Dikenal, Siapakah Hermansyah Sebenarnya?

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir mengatakan, Hemansyah bukanlah bagian dari GNPF MUI.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli informasi teknologi (IT) Hermansyah dikeroyok dan dianiaya lima orang tak dikenal di KM 6 Tol Jagorawi, atau sekitar TMII dan Tol JORR Jakarta Timur.

Lantas siapakah Hermansyah? Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengatakan, Hermansyah adalah ahli IT lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Dia pernah menempuh sekolah IT di luar sampai mendapat istri orang bule," ujar dia di Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/7/2017).

Ichsan mengaku pernah beberapa kali terlibat diskusi tentang IT bersama Hermansyah, di antaranya soal tema bagaimana situasi IT dalam perspektif politik.

Selain itu, kata Ichsan, diskusi yang paling menarik adalah mengenai sadap-menyadap secara umum. Ada dua yang menjadi bahan pembicaraannya, yaitu nomer dan IME.

"Sadap-menyadap yang dibilang Herman ke saya, adalah relasi antara IME dan nomor. Menurut Herman dengan menggunakan kajian nomer dengan IME bisa tahu, nomer dicloning atau tidak," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bachtiar Nasir mengatakan, Hemansyah bukanlah bagian dari GNPF MUI. Dia hanya aktif membantu kasus yang menyeret pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dan Firza Husein.

"Enggak di kepengurusan khusus, cuma dia yang menurut kami menguasai ilmu tentang IT. Dia memang sangat mengerti di bidangnya, terutama soal masalah penyadapan," ucap dia.

Menurut Bachtiar, Hermansyah pernah mengeluarkan pendapatnya tentang Chat WA Habib Rizieq dalam acara Indonesia Lawyer Club di TV One.

"Coba lihat saja pernyataan dia (Herman di sana)," ucap dia.

Sementara, Ketua Ikatan Alumni ITB Jakarta Abdi Munif mengatakan, Hemansyah tergolong kritis. Dia aktif memberikan masukan terhadap isu yang berkembang.

"Dia adalah ahli IT," kata dia.

Abdi meminta polisi mengusut tuntas dalang serta motif pengeroyokan dan penganiayaan terhadap rekan satu almamaternya tersebut. Agar informasinya tidak berkembang liar.

"Kejadian apapun ini adalah kekerasan," Abdi menandaskan.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.