Sukses

Djarot: Lurah dan Camat Agar Aktif Pantau Warga Baru Mencurigakan

Bukan apa-apa, kata Djarot, untuk pengamanan dan menjaga situasi Jakarta yang sudah kondusif.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi kasus penyerangan terhadap dua anggota Brimob di Masjid Falatehan dekat Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang terjadi Jumat malam, 30 Juni 2017.

Pasca peristiwa tersebut, Djarot pun meminta kepada para lurah dan camat di masing-masing wilayah di Jakarta untuk saling meningkatkan kewaspadaan.

"Kita harus selalu waspada kepada lingkungan sekitar kita. Kemarin sudah kita instruksikan kepada jajaran dinas kependudukan sama lurah dan camat untuk aktif memantau daerah masing-masing terutama dalam arus balik (lebaran) ini," ujar Djarot saat ditemui di di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, (Sabtu, 1/7/2017).

"Bukan apa-apa, untuk pengamanan dan menjaga situasi Jakarta yang sudah kondusif. Terutama pada orang-orang baru ya, yang mencurigakan dan sebagainya," sambungnya.

Walau demikian, Djarot meminta setiap warga Jakarta untuk tidak langsung saling berburuk sangka satu sama lain tetapi tidak boleh juga sampai lengah dan melupakan kewaspadaan di lingkungan sekitar.

"Kita tidak boleh suudzon pada orang lain tetapi kita juga jangan kemudian melupakan kewaspadaan. Apalagi sekarang yang diserang aparat ya, kepolisian, seperti di Sumatera Utara," kata Djarot.

"Saya tadi malam mendengar informasi seperti itu justru inilah momentum kita meningkatkan kewaspadaan kita dan tidak perlu takut kepada ancaman dan teroris seperti itu. Kita harus selalu waspada," tandas Djarot.

Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal diduga bernama Mulyadi menyerang dua anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bakhtiar usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, pada Jumat malam (30/6/2017) sekitar pukul 19.40 WIB.

Mulyadi tewas ditembak petugas lantaran tidak terlihat akan menyerahkan diri usai melukai kedua anggota Brimob tersebut. Dalam KTP (Kartu Tanda Penduduk) yang ditemukan, Mulyadi tercatat sebagai mahasiswa dengan alamat Pagaulan, RT 012, RW 005, Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

 

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.