Sukses

KAHMI: Kerusuhan 4 November Bukan dari Demonstran Aksi Damai

KAHMI akan memberikan bantuan hukum terhadap 5 kader yang ditangkap polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) merespons langkah hukum Polri terkait penangkapan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar dan empat anggota HMI oleh Polda Metro Jaya. KAHMI meyakini perusuh di aksi damai 4 November bukan dari demonstran.

"KAHMI berkeyakinan bahwa aksi anarkis itu bukan dari perserta aksi damai," kata Ketua Presidium KAHMI, MS Kaban, Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Kaban mengatakan, pihaknya menyayangkan langkah kepolisian yang menangkap lima kader HMI yang dituding biang kerusuhan. KAHMI akan memberikan bantuan hukum untuk mengawal kelima kadernya yang tengah berkasus.

"KAHMI akan mengawal proses hukum," kata Kaban.

Dia mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi pasca aksi damai 4 Desember. "Majelis Nasional KAHMI mengimbau kepada Keluarga besar HMI, aparat pemerintah dan warga negara, agar tetap tenang, waspada dan tidak mudah terprovokasi yang dapat memecah belah Umat, Bangsa, dan negara," Kaban mengimbau.

Kapolda Metro Jaya Dituding Provokasi

Pasca kerusuhan 4 Desember, Jumat pekan lalu, sebuah video yang menggambarkan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan tengah berbincang dengan demonstran tersebar. Dalam perbincangan itu tampak Iriawan menyebut demonstran HMI sebagai pihak yang melakukan provokasi.

Kaban menyayangkan sikap Iriawan yang terekam dalam video tersebut. "Menyayangkan sikap pimpinan Polda Metro Jaya yang mengeluarkan pernyataan bernada provokatif dan tendensius, sehingga merugikan HMI secara organisatoris," ucap Kaban.

Terkait hal tersebut, Polda Metro mengklarifikasinya. "Terkait dengan video viral Kapolda itu, Kapolda menyampaikan saat selesai demo. Ditanya teman-teman dari FPI dan beliau menyampaikan, kenapa itu tak kalian tangkap. Itu bukan provokasi. Itu sudah selesai (demo) semuanya," tutur Awi, Selasa 8 November 2016.

Awi mengatakan sebelum demonstrasi digelar, Ketua FPI Rizieq Shihab telah menyampaikan bahwa pihaknya akan menangkap provokator di lapangan.

"Menyampaikan demikian karena Pak Kapolda dengan Pangdam dan disaksikan pejabat utama Polda, bahwa Imam Besar FPI menyampaikan itu. 'Saya akan bertanggung jawab bahwa demo ini demo damai. Kalau ada kerusuhan nanti laskar saya yang akan menangkap'. Jadi kita komitmen," kata Awi.

Awi mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas penyebar video tersebut. "Sudah kami ketahui siapa orangnya," kata Awi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.