Sukses

PB HMI Harap Edi Marsudi Minta Maaf Usai Tolak Kunker ke Brebes dan Tegal

Belum lama ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjadi sorotan. Hal tersebut lantaran ia diduga mengeluarkan kalimat yang menghina Kota Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjadi sorotan. Hal tersebut lantaran ia diduga mengeluarkan kalimat yang menghina Kota Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.

Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Ali Zakiyuddin menilai tidak sepantasnya Prasetyo Edi Marsudi mengucapkan kalimat seperti itu. Ali mengatakan, kelakuan Edi tak mencerminkan bahwa dirinya adalah wakil rakyat.

"Pasalnya dia adalah pejabat publik, jadi apapun alasannya tidak etis jika Ketua DPRD DKI Jakarta menolak kunker karena alasan-alasan yang tidak jelas itu," papar Ali melalui keterangan tertulis, Senin (14/8/2023).

Alasan tidak jelas yang dimaksud Ali yaitu pernyataan Edi perihal penolakannya melakukan kunjungan kerja ke Brebes atau Tegal, berhubung khawatir kentutnya bau lantaran makan telur asin. Sebagai gantinya, Edi memilih untuk melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Dia tidak mau berkunjung ke Brebes karena alasan yang sama sekali tidak rasional. Masak karena telur asin dia tidak mau berkunjung. Jangan sampai publik menilai perilakunya mencerminkan partainya kan memalukan," papar Ali.

Lebih lanjut, Ali mencatat pernyataan tidak etis Edi semakin memperkuat stigma bahwa etika pejabat publik di negara ini menurun.

"Marsudi menggambarkan bagaimana semakin memburuknya etika pejabat publik kita akhir-akhir ini. Jika hal buruk demikian terus berulang ia akan menyebabkan ketidakpercayaan antar pejabat dan rakyat," ucap doa.

Ali menambahkan bahwa perilaku Edi tidak pantas untuk ditiru oleh pejabat lain. Bahkan, Ali juga meminta Edi segera meminta maaf kepada warga Brebes dan Tegal akibat perilakunya yang tidak pantas.

"Jangan sampai ditiru, dan memang tidak pantas untuk dijadikan contoh. Kami menuntut agar dia (Edi) segera meminta maaf kepada warga Brebes dan Tegal. Jika tidak mau, turunkan saja dari jabatannya," pungkas Ali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diduga Singgung Kota Brebes dan Tegal

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi baru-baru ini dinilai diduga telah menghina Kota Brebes dan Tegal, Jawa Tengah.

Saat Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta pada Kamis 10 Agustus 2023 lalu, Prasetyo Edi Marsudi melontarkan kalimat yang diduga menghina Brebes dan Tegal saat membahas tentang kunjungan kerja.

"Daripada kunker ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri," ucap Prasetyo Edi Marsudi.

Polusi Udara Jakarta Buruk, Ketua DPRD DKI Usul Beri Insentif ke Pekerja Lapangan

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengusulkan adanya anggaran untuk pemberian insentif bagi profesi rentan terkena paparan polutan. Usulan ini buntut buruknya kualitas udara di Ibu Kota.

Menurut Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini, Polisi Lalu Lintas (Polantas), petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berhak diberikan insentif. Pasalnya, kata dia, mereka sehari-hari bekerja di jalan, dan berpotensi mengalami gangguan saluran pernapasan.

"Boleh sekarang sehat, tapi dalam jangka waktu panjang paparan polusi udara ini bisa bikin dia sakit. Ini yang mau kita usulkan di APBD 2024," kata Prasetyo dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 Agustus 2023.

Prasetyo menyampaikan, tambahan penghasilan tersebut dapat dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2024. Sehingga, kata dia penghasilan itu dapat digunakan para petugas lapangan untuk menambah asupan makanan, vitamin, hingga obat-obatan.

"Diharapkan dapat digunakan untuk menambah daya tahan tubuh supaya petugas-petugas kita tetap prima. Ya kita harus berusaha mencegah lah," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Upaya Reduksi Tingkat Polusi Udara

Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya mereduksi tingkat polusi udara di Jakarta dengan berkomunikasi intensif dengan kepala daerah penyangga Jakarta dan instansi terkait.

"Nanti kita tunggu hasilnya, kebijakannya seperti apa," tandasnya.

Diketahui, berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023. Indeks kualitas polusi udara Jakarta mencapai angka 186 dengan kategori tidak sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.