Sukses

Jokowi Prihatin dan Empati atas Insiden yang Terjadi saat Kunjungan Kerja di Sumut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan keprihatinan atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerjanya ke Labuhanbatu, Sumatera Utara beberapa hari lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan keprihatinan atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerjanya ke Labuhanbatu, Sumatera Utara beberapa hari lalu.

Jokowi juga berduka cita atas meninggalnya seorang warga bernama Marhan Harahap usai dihalangi masuk ke masjid saat dirinya berkunjung.

"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Alm. Bapak Marhan Harahap," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa (19/3/2024).

Seperti diketahui, ibu-ibu membentangkan spanduk ketika Jokowi blusukan ke Pasar Gelugur, Labuhan Batu, Sumatera Utara, Jumat (15/3). Poster itu berisi protes terhadap pabrik sawit yang beroperasi di tengah permukiman.

Menurut dia, Jokowi selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat setiap melakukan kunjungan kerja ke daerah.

Selain itu, kata Ari, Jokowi selalu menekankan agar Paspampres dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis.

Dia menjelaskan Jokowi meminta agar aspirasi-aspirasi dari masyarakat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Dia mengingatkan pemerintah daerah untuk mencari solusi yang konkret atas keluhan warga.

"Presiden juga meminta agar aspirasi yg disampaikan masyarakat segera direspon dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, untuk dicarikan solusi yang konkret," jelas Ari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Viral Ibu-ibu Bentangkan Spanduk Protes saat Kunker Jokowi

Sebelumnya, Viral di media sosial seorang ibu-ibu membentangkan spanduk ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Pasar Gelugur, Labuhan Batu, Sumatera Utara, Jumat (15/3). Poster itu berisi protes terhadap pabrik sawit yang beroperasi di tengah permukiman.

Dalam video itu, ibu-ibu sampai berdiri naik ke atas meja pasar hingga membentangkan poster. Tiba-tiba, poster itu direbut oleh seorang pria berpakaian merah yang dinarasikan sebagai anggota Paspampres.

Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan, bahwa spanduk tersebut bukan diambil oleh anggota Paspampres, melainkan seorang berpakaian sipil berwarna merah.

"Apabila kita perhatikan dalam video yang beredar di media sosial (medsos) terkait adanya seseorang yang berbaju sipil warna merah lengan panjang merebut spanduk dari warga, kami yakinkan itu bukan anggota Paspampres," tegas Herman dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).

Herman menjelaskan, Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang no 34 Tahun 2004 tentang Pengamanan VVIP adalah melaksanakan tugas dengan cara pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP.

"Dalam pelaksanaan tugasnya Paspampres fokus terhadap pengamanan VVIP," kata Herman.

 

3 dari 3 halaman

Pelaksanaan Tugas Pampres

Dalam setiap pelaksanaan tugasnya, lanjut Herman, Paspampres menggunakan seragam resmi dilengkapi dengan tanda pengenal berupa PIN yang menempel di kerah baju.

"Saat melaksanakan tugas pengamanan obyek VVIP Presiden RI Joko Widodo di Pasar Gelugur Kabupaten Labuhan Batu, Paspampres menggunakan baju resmi tacktical lengan panjang warna biru utk Main Grup dan baju resmi tacktical lengan pendek warna merah marun untuk tim advance," ungkapnya.

Herman kembali menegaskan bahwa Paspampres hanya fokus pada pengamanan fisik jarak dekat VVIP.

"Kami sampaikan sekali lagi bahwa tugas Paspampres fokus terhadap pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.